KedaiPena.Com- Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Syarief Hasan menilai, target kemiskinan pemerintah yang ingin membuat angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2024 berlebihan. Syarief Hasan pun tak yakin target tersebut akan terealisasi di tahun 2024.
Demikian disampaikan Syarief Hasan menanggapi sikap optimisme Presiden Joko Widodo yang yakin pemerintahannya bisa menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2024. Penanggulangan kemiskinan ekstrem ini memang menjadi salah satu program di periode kedua Jokowi.
“Target yang berlebihan memgingat kemiskinan sekarang saja masih tinggi,” kata Syarief Hasan, Sabtu,(10/6/2023).
Syarief Hasan menuturkan, jika selama sembilan tahun angka kemiskinan di Indonesia hanya turun menjadi 9,57 persen. Artinya, kata Syarief Hasan, angka kemiskinan di Indonesia hanya turun 1,3 persen selama hampir sembilan tahun.
“Selama hampir 9 tahun saja hanya turun menjadi 9.57%, artinya hanya turun 1.3 % selama hampir 9 tahun,” papar Syarief Hasan.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini pun mengakui rendahnya penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia sampai sekarang masih rendah.
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan, persentase penduduk miskin ekstrem sejak 2014 polanya menurun secara perlahan-perlahan hingga 3,7 persen pada 2019.
“Begitupun kemiskinan extrem masih penurunanya masih rendah,” jelas Syarief Hasan.
Atas kondisi itu, Syrief Hasan berharap, pemerintah dapat memprioritaskan penanggulangan angka kemiskinan RI bukan malah menggenjot pembangunan infrastruktur.
“Prioritaskan program penanggulangan kemiskinan bukan infrastuktur,” pungkas Syarief Hasan.
Laporan: Tim Kedai Pena