POLITIK kerakyatan telah sirna. Keadilan dan kemakmuran hanya jargon, pemanis politik untuk memoles pahitnya kehidupan rakyat. Karena politik hanya memperjuangkan kelompok, elit kelompok dan tuan pemodalnya.
Politik kerakyatan sirna, karena politik hanya dijadikan alat legitimasi formal untuk melindungi kepentingan oligarki, para cukong dan orang kaya.
Politik kerakyatan sirna, rakyat terbius dengan peran dan drama yang dimainkan para aktornya, membungkus kepentingan busuk kekuasaan rakus yang suka menjarah uang negara serta menjual murah tanah air seisinya.
Politik kebangsaan sirna, karena kedaulatan dimaknai dengan membuka semua ruang untuk memasukkan barang dari luar. Padahal di dalam negeri hampir semua tersedia.
Politik kebangsaan sirna karena kemandirian dibangun dengan menghancurkan industri nasional digantikan dengan modal asing dan utang yang merajalela.
Politik kesejahteraan telah sirna, karena elit politik suka menipu, sedangkan kaum terpelajar malas berpikir.
Urusan kesehatan, pendidikan, perburuhan, beserta kepentingan umum lainnya, telah keluar dari azas peri kemanusiaan serta peradaban.
Atas nama kemajuan semua diliberalkan, rakyat dihantui kecemasan tak berkesudahan.
Politik ke-Indonesia-an telah tiada karena Pancasila hanya menjadi parfum pewangi untuk menghilangkan bau busuk kekuasaan yang menyengat ke mana-kemana.
Politik ke-Indonesia-an telah sirna, karena gotong-royong sudah berubah menjadi pertarungan kepentingan, siapa yang kuat dia yang menang dan berkuasa.
Politik ke-Indonesia-an telah lenyap, hidup guyup rukun yang menjadi budaya bangsa, sudah porak poranda. Akibat kesenjangan sosial yang teramat tajam, antar saudara diadu domba atas nama suku dan agama, agar mereka langgeng berkuasa.
Saudaraku, mari kita membangun kembali jiwa dan raga kita sebagai bangsa, karena kita telah tertipu, seperti zaman VOC dulu.
Machtsvorming
Bagi yang berakal dan memiliki semangat juang, mari bangkitkan politik kebangsaan dan kerakyatan kembali.
Jadikan Pancasila sebagai pijakan sekaligus bintang arah kita bersama, selamatkan bangsa dan negara dari kekuasaan para penjajah, perampok, yang terang-terangan menghancurkan sendi kehidupan bangsa dan negara.
Hentikan keluh-kesah yang tiada guna, persatukan hati dan tekad kita, menjadi satu kekuatan untuk mewujudkan harapan kita bersama, Indonesia yang bermartabat, adil, makmur, aman sentosa.
Dengan semangat dan keikhlasan kita, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan jalan.
Kemenangan!
#Ubahcarapandang!
#MenangkanPancasila!
Oleh Agus Jabo Priyono, Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD)