KedaiPena.Com – Tahun 2021 merupakan momentum untuk dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Sebuah kolaborasi diyakini bisa menjadi salah satu cara untuk bangkit bersama-sama menghadapi pandemi untuk memulihkan perekonomian nasional.
Sampai saat ini pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong tumbuhnya kembali usaha mikro, kecil, dan menengah melalui kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Salah satu universitas, yakni Universitas Swiss German yang melalui aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Masyarakat yang memiliki komitmen untuk menjadi bagian dalam proses recovery ini.
Program tersebut dilaksanakan dengan sumber dana yang didanai oleh Central Community Service Fund (CCSF) dan CSR dari Universitas Swiss German, bertujuan pada peningkatkan motivasi dan kompetensi bagi para pelaku usaha pariwisata dan Ekraf.
Dalam keterangan yang diterima oleh KedaiPena.Com, program itu akan dibagi menjadi beberapa tahap, mulai dari tahap seleksi, selanjutnya tahap awal yang di dalamnya meliputi pelatihan teknis dan manajemen.
Ada juga tahap pengembangan yang meliputi implementasi bisnis plan, serta tahap lanjutan yaitu monitoring dan evaluasi.
Pada empat tahap itu akan dilakukan selama kurang lebih 2 bulan, dan jumlah peserta pendampingan yang bisa difasilitasi pada program ini, pada tahap pertama masih sangat terbatas.
Untuk mematangkan program tersebut dilakukan webinar dengan mengundang para stakeholder dan pihak swasta terkait untuk bersinergi bersama untuk memberikan outcome yang signifikan, melalui kekuatan pentahelix.
Kegiatan webinar ini diselenggarakan, Jumat (5/2/2021) oleh SGU Fakultas Bisnis dan Komunikasi yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Tangerang Selatan dan Masata DPC Tangsel serta didukung oleh Travelmaker Indonesia.
Turut hadir dalam webinar, Plt Kepala Dinas Pariwisata Tangerang Selatan, Heru Agus, Ketua Umum DPP MASATA, Panca R Sarungu dan CEO Travelmaker Indonesia Issa Abdul Bari.
Peserta yang hadir berasal dari kalangan akademisi, UMKM, anggota Masata, dan umum sejumlah 160 peserta.
Laporan: Muhammad Lutfi