KedaiPena.com – Penantian Swedia sejak Mei 2022 akhirnya berakhir dengan berakhirnya ratifikasi Stockholm dan menjadikan Swedia secara resmi sebagai anggota NATO ke-32.
Pengajuan Swedia menjadi anggota NATO dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Dan ratifikasi ini akan menjadi titik balik dari Swedia, yang selama ini mengambil sikap netral di konstalasi global.
Hal ini juga memperkuat kendali NATO atas kawasan Nordik, yang seluruh negaranya kini menjadi anggotanya, dan menjadikan Baltik sebagai “laut NATO”.
Proses tersebut selesai pada Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 17.30 waktu Swedia, ketika Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, memimpin sebuah upacara di mana “instrumen aksesi” Swedia terhadap aliansi tersebut secara resmi diserahkan ke aliansi tersebut.
“Hal-hal baik datang kepada mereka yang menunggu. Tidak ada contoh yang lebih baik,” kata Blinken, dilansir dari The Guardian, Jumat (8/3/2024).
Kristersson pun tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya dan mengatakan Swedia “pulang” kepada NATO.
“Hari ini adalah hari yang benar-benar bersejarah. Swedia sekarang menjadi anggota NATO. Kami rendah hati tapi kami juga bangga. Persatuan dan solidaritas akan menjadi cahaya penuntun. Swedia kini meninggalkan netralitas dan ketidakberpihakan militer selama 200 tahun. Ini adalah langkah besar namun merupakan langkah yang sangat alami,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, termasuk orang pertama yang mengucapkan selamat kepada Swedia dan mengatakan bendera Swedia akan dikibarkan di luar markas NATO di Brussels pada hari Senin.
“Ini resmi, Swedia kini menjadi anggota NATO ke-32, dan mengambil tempat yang selayaknya di meja kami. Aksesi Swedia membuat NATO lebih kuat, Swedia lebih aman, dan keseluruhan aliansi lebih aman,” tulisnya dalam sosial media milik NATO.
Laporan: Ranny Supusepa