KedaiPena.Com – Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 1 Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyusuri Sungai Cisadane, Selasa, (3/11/2020). Baru menyusuri sungai selama 40 menit, Saraswati dikejutkan dengan aliran limbah berwarna hijau toska yang mengalir dari sebuah pabrik.
“Saya menyusuri Cisadane untuk melihat potensi dibuat eko-wisata dan transportasi air, tapi menyedihkan melihat aliran limbah berwarna hijau toska masuk sungai tanpa melewati proses filterisasi dan pengolahan,” kata Rahayu Saraswati dalam keterangan pers.
Dalam perjalanan, Saraswati melihat pipa-pipa air dari PDAM yang ternyata mengambil air dari Sungai Cisadane. Pasokan air PDAM untuk memproduksi air bersih diambil dari aliran Sungai Cisadane.
Hal ini sudah terjadi sejak tahun 1930-an era kolonial. Pasokan PDAM ini dialiri ke banyak rumah-rumah di Kabupaten Tangerang, Tangerang Kota, hingga Tangerang Selatan.
“Sungai Cisadane dicemari limbah berbahaya tapi menjadi sumber air PDAM, saya ingin mengajak warga di sepanjang bantaran Sungai Cisadane untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai. Karena bagaimana pun air sungai Cisadane ini adalah sumber air minum untuk bersama,” lanjut keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Memang, selain rajin masuk kampung bertemu warga Tangsel, juga rajin gowes sepeda melewati pasar-pasar bertemu pedagang, kini Saraswati mulai melakukan turun langsung untuk melihat sungai dan situ.
Saraswati menyusuri Sungai Cisadane dari Banksasuci yang berada di Tangerang menuju Tangerang Selatan. Dari perjalanan menyusuri sungai Cisadane ini, Saraswati sangat yakin jika sungai ini sangat bisa dibersihkan dan dimanfaatkan untuk menjadi tempat wisata ramah lingkungan dan sebagai jalur transportasi alternatif.
Setelah empat jam perjalanan menyusuri sungai, Saraswati kembali, dibuat tercengang saat memasuki kawasan TPA Cipeucang.
Tumpukan sampah di TPA Cipeucang ini memang sudah melebihi kapasitas. Saraswati menyaksikan pendangkalan sungai akibat jebolnya dinding TPA belum lama ini.
Ironisnya air yang terkontaminasi dengan sampah ini lah yang diambil oleh PDAM untuk diproduksi sebagai air minum.
Usai melihat TPA Cipeucang, Saraswati memutuskan menyudahi perjalanan menyusuri sungainya.
“Sungai Cisadane harus kita selamatkan dan ditata lewat sebuah program serius. Begitu pun dengan kondisi TPA Cipeucang, sudah waktunya diakhiri pencemaran lingkungan ini,”pungkas Saraswati.
Sementara itu, Menurut Ade Yunus, Direktur Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane) Tangerang yang mengantar Rahayu Saraswati, mengungkapkan bahwa limbah tersebut berasal dari sebuah pabrik tisu.
Kasus pencemaran limbah ini sudah lama dilaporkan namun tak pernah ada respon serius dan limbah masih tetap saja terjadi.
Sedangkan terkait Cipeucang, Ade Yunus mengatakan, bahwa kejadian tembok jebol dan sampah tumpah ke sungai itu sudah beberapa kali terjadi.
“Laporan demi laporan pun tidak kunjung diselesaikan. Terlebih jika mulai memasuki musim penghujan, maka air hujan akan meresap ke dalam sampah, lalu mengalir masuk sungai. Maka lengkaplah kawasan di sekitar Tangsel dan Tangerang Kota akan mencium bau busuk yang sangat menyengat” kata Ade Yunus.
Ironisnya air yang terkontaminasi dengan sampah ini lah yang diambil oleh PDAM untuk diproduksi sebagai air minum.
Laporan: Muhammad Hafidh