KedaiPena.com – Bakal calon (balon) gubernur DKI Jakarta da‎ri Partai Gerindra, Sandiaga Uno, memiliki tingkat elektabilitas tertinggi di antara para pesaing calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meski demikian, elektabilitas tertinggi balon gubernur DKI Jakarta masih dipegang oleh Ahok. Begitu hasil survei internal Sahabat Sandiaga Uno (SSU) yang dilakukan pada akhir Maret 2016 lalu.
‎
Ahok berada di puncak ‎dengan 46 persen. Sementara Sandiaga Uno di posisi kedua dengan 21 persen. Sandiaga unggul jauh dari pesaing Ahok lain, seperti Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang memiliki elektabilitas 12 persen, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 10 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hanya 6 persen.
‎‎
Koordinator SSU, Anggawira mengatakan bahwa pergerakan signifikan elektabilitas Sandiaga Uno dikarenakan figur dan komunikasi Sandiaga Uno yang dinilai masyarakat cukup merakyat. Hasilnya tingkat penerimaan rakyat semakin besar terhadapnya. ‎
“Bang Sandi masih memiliki penilaian yang relatif lebih baik terhadap masyarakat dan ini masih ada ruang peningkatan elektabilitasnya seiring dengan makin dikenalnya figur dan kapabilitas dari Bang Sandi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sesaat lalu, Kamis (14/4) malam.‎
‎
Sementra itu, jurubicara SSU Anthony Leong menjelaskan bahwa hasil survei itu menunjukkan bahwa Sandiaga Uno telah berhasil memposisikan dirinya sebagai salah satu pesaing terbaik di DKI 1. Meski figur pengusaha sukses identik orang elit, akan tetapi Sandiaga Uno nyatanya justru telah berhasil menunjukkan bahwa ia mampu berempati dan membaur ke kalangan menengah bawah.Â
“Hasil survei tersebut menggambarkan bahwa kalangan masyarakat menengah ke bawah sudah cukup mengenal dan mempercayai serta semakin dekat dengan Bang Sandi,” tuturnya.
‎
Survei yang dilakukan internal SSU ini berfokus pada kalangan menengah ke bawah (grassroots people) dengan responden 1.000 orang. Responden tersebar secara acak di seluruh Jakarta. Metode yang digunakan ialah model Social Economic Status (SES) yang kriterianya responden diwajibkan memiliki KTP dan memiliki hak pilih.(prw/veb)