KedaiPena.Com-Rumah Demokrasi menyelenggarakan survei regional. Survei dilakukan di dua wilayah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuan survei untuk mengukur elektabilitas calon wakil presiden perempuan dan preferensi publik terhadap hadirnya tokoh perempuan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Pimpinan Rumah Demorkasi Ramdansyah,dalam paparannya mengungkapkan saat responden diajukan pertanyaan dengan metode tertutup simulasi 5 (lima) nama Cawapres perempuan dengan pertanyaan: Jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih Cawapres siapa?, ditemukan hasil mayoritas reponden menjawab memilih Yenny Wahid.
“Nama Yenny Wahid saat ini memiliki elektabilitas tertinggi. Hasil survei Rumah Demokrasi menunjukkan elektabilitas Yenny Wahid sebesar 30,2%, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa 22,8%. Nama lain yang muncul adalah Susi Pudjiastuti 17,7%, Sri Mulyani 12,6% dan Puan Maharani 8,7%. Sebanyak 8,1% responden belum menentukan pilihan,” tegas dia dalam keterangan tertulis, Rabu,(6/9/2023).
Survei Rumah Demokrasi juga melakukan pengukuran elektabilitas dengan simulasi 3 (tiga) nama Cawapres perempuan dan hasilnya Yenny Wahid tetap mengungguli cawapres-cawapres perempuan lainnya.
Temuan survei menunjukkan elektabilitas Yenny Wahid sebesar 43,8%, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 37,3% dan terakhir Puan Maharani sebesar 14,3%. Sebanyak 4,7% responden belum menentukan pilihan.
Merujuk pada elektabilitas cawapres perempuan tersebut, Ramdansyah mengatakan bahwa cawapres perempuan berpotensi bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Ini bisa dilihat dari penerimaan publik terhadap kehadiran perempuan, dimana berdasarkan survei Rumah Demokrasi menunjukkan bahwa Cawapres perempuan memiliki peluang dipilih sebesar 55,6%.
Selain itu, juga terdapat elektabilitas yang tinggi pada sosok Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa, dimana jika suara kedua perempuan tersebut digabungkan, bisa sangat menjanjikan untuk merebut lumbung suara nahdliyin di Jateng dan Jatim.
“Isu pemimpin perempuan di nahdliyin nampaknya sudah bergeser. Bisa saja Cawapres perempuan di Pilpres 2024 dapat menggeser cawapres laki-laki dan tidak menutup kemungkinan akan hadir sosok Cawapres Perempuan dari nahdliyin di Pilpres 2024 yang kurang satu bulan lagi pendaftaran,” terang Ramdansyah.
Sementara itu, pimpinan Rumah Demokrasi,
Gustiana A Kambo menanggapi hasil survei elektabilitas Cawapres Perempuan dengan menyoroti dua nama yaitu Yenny Whaid dan Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya kedua tokoh tersebut memilki kekhasan, keunikan dan karakter sendiri. Saat ini tinggal bagaiman kemampuan dua tokoh Perempuan tersebut mampu mengkonstruksikan dirinya agar supaya berhak dilamar oleh Capres.
“Tinggal seberapa besar ruang itu dikonstruksikan ruang dalam diri supaya berhak untuk dilamar atau mengajukan diri menjadi Cawapres, dibutuhkan kepercayaan diri, dan memperjuangkan agar ada wakil Perempuan di kepemimpinan nasioanl”. Jelas Gustiana A Kambo.
Gustiana A Kambo menambahkan sosok Yenny Wahid memiliki elektabilitas tinggi sebagai Cawpares Perempuan dengan karakter kelembutan dan basis perjuangan pluarismenya. Ia menuturkan; dengan basis dukungan kultural nahdliyin punya peluang besar jika disandingkan dengan Capres, bisa menjadi pasangan kepemimpinan ideal untuk 2024-2029.
“Yenny Wahid dengan basis pluralisme, perjuangan keadilan, kelembutannya punya peluang besar jadi pasangan ideal dengan Prabowo dengan sosok karakter yang tegas. Yenny Wahid punya peluang juga disandingkan dengan Ganjar Pranowo yang membutuhkan basis suara nahdliyin,” jelas Gustiana A Kambo.
Survei Rumah Demokrasi dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus – 4 September 2023.
Survei dilaksanakan dengan metode wawancara melalui telepon dengan melibatkan sampel responden sebanyak 400, tersebarsecara proporsional di Provinsi jawa Tengah dan Jawa Timur. Responden adalah penduduk WNI yang memiliki hak pilih.
Penentuan sampel dilakukan dengan metode Pemilihan responden dilakukan secara acak sistematis program komputerisasi yaitu dengan memasukkan data base nomor telepon yang dahulu pernah menjadi responden survei periode 2013-2023 dengan margin of error 5,0% pada tingkat kepercayaan 95%. Populasi responden berdasarkan jumlah penduduk Jateng dan Jatim 57.885.670.
Laporan: Tim Kedai Pena