KedaiPena.Com – Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) melakukan survei nasional yang dilakukan dari rentang waktu 6-20 November 2017 dan melibatkan 1.300 responden dari 34 provinsi. Survei tersebut ditujukan untuk mengukur elektabilitas parpol dan Capres serta kinjera Pemerintahan Jokowi-JK.
Survei tersebut disampaikan oleh Orkestra di Gado Gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (3/12), dengan menghadirkan narasumber Ketua Umum Orkestra Poempida Hidayatullah dan Kantor Staf Kepresidenan Kepala Deputi IV Bidang Komunikasi dan Inseminasi Politik Eko Sulistyo.
Turut hadir Direktur Polcomm Institute Heri Budianto serta pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing.
Dalam pemaparannya khusus untuk partai politik (parpol), survei Orkestra menunjukan bahwa elektabilitas Gerindra saat ini jauh lebih unggul dari PDIP. Sementara elektabilitas Demokrat dan Golkar semakin menurun.
Poempida dalam pemaparannya mengatakan bahwa survei nasional tersebut telah menunjukkan terjadinya perubahan peta kecenderungan pemilih dibanding pada tahun 2014. Pemilih di 2019, kata Poempida lebih besar akan memilih Gerindra.
“Berdasarkan hasil survei Orkestra, elektabilitas Gerindra menempati posisi teratas. Saat ini tingkat keterpilihan Gerindra sebesar 15,2 persen disusul kemudian PDIP 12,5 persen, Demokrat 7,4, Golkar 7,3, PKS 5,8 , PKB 5,4 PPP 3,4 PAN 3,3, Nasdem 3,3, Perindo 2,9, Hanura 2,4, PSI 2,0 PKPI 1,8, PBB 1,6 selebihnya 25,6 tidak menjawab atau tidak tahu,” jelas Poempida dalam penjelasanya
Ia pun menjelaskan meningkatnya elektabilitas Gerindra saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran partai besutan Prabowo tersebut yang selama ini menempatkan diri untuk mengkritisi pemerintah.
Gerindra, lanjut Poempida, juga mampu menempatkan diri sebagai partai rakyat dengan isu-isu yang menggerus PDIP sebagai pemerintah seperti UU Ormas, lalu juga dengan Pilkada DKI 2017 dengan rentetan isu-isu penting tentang kepemimpinan muslim.
“Jika tidak ada kesalahan besar yang dilakukan oleh Gerindra dan mampu merawat basis pendukung, sementara tidak ada inovasi yang dilakukan oleh partai lain maka Gerindra akan mengukir sejarah dengan menjadi pemenang pemilu 2019,” ujar Poempida.
Yang menarik temuan survei tersebut adalah jebloknya elektabilitas Golkar dari 14 persen Pileg 2014 saat ini hanya tinggal 7,3 persen. Poempida menuturkan hal tersebut lantaran dualisme di tubuh Golkar dan tersanderanya partai berlambang beringin tersebut dengan status Novanto sebagai tahanan KPK dalam kasus korupsi e-KTP.
Laporan: Muhammad Hafidh