KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengungkapkan, bahwa sejumlah menteri yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi layak untuk di-‘reshuffle’.
Hal tersebut diungkapkan dalam Survei yang dirilis oleh ndonesia Political Opinion (IPO) tentang Evaluasi Publik: Penanganan Pandemik Covid-19, dan Implikasi Sosiopolitik Nasional, Sabtu (4/7/2020).
Survei sendiri dilakukan dari tanggal 8-25 Juni 2020 melalui metode Wellbeing Purposive Sampling (WPS) melihat komposisi jumlah populasi di tiap wilayah tersurvei.
Validitas data sendiri menggunakan triangulasi bertingkat, membandingkan antar data terinput.
Dengan analisis coder expert dan pengecekan ulang melalui wawancara via telepon sejumlah 20 persen dari total 1350 responden tersebar di 30 Provinsi terpilih.
Sedangkan, untuk penentuan sampling error pada 3.54 persen dengan tingkat akurasi data dalam rentang maksimum 97 persen.
“Justru mereka yang terkenal dekat dengan Presiden Joko Widodo, hal ini menjadi ujian dilematis bagi Presiden. Bagaimanapun, kinerja menteri yang dianggap layak reshuffle memiliki dampak langsung pada publik,” kata Dedi.
Menteri yang dianggap layak reshuffle antara lain Menteri hukum dan HAM Yasonna Laoly konsisten berada di posisi teratas paling diharapkan reshuffle dengan penilaian 64.1 persen.
Disusul Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 52.4 persen, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah 47.5 persen, Menteri Agama Fahrul Razy 40.8, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo 36.1.
Lalu di posisi selanjutnya ada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan 33.2 persen, Menteri Sosial Juliari Batubara 30.6 persen, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 28.1, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali 24.7.
Dibagian paling buncit ada Menteri BUMN Erick Tohir 18.4 persen dan posisi kesebelas menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim 13.0 persen.
“Dilema bagi Presiden melihat menteri yang bersusah payah memenangkan Pilpres 2019, justru berada di urutan teratas paling diharapkan reshuffle, jangan sampai ada asumsi justru karena kedekatan inilah membuat mereka merasa aman dari kritik dan koreksi Presiden,” kata Dedi.
“Membaca angka persepsi publik, Wishnutama menjadi satu-satunya menteri kalangan milenial yang disukai publik, sementara Nadiem dan Erick Tohir diharapkan segera diganti,” tandas Dedi.
Laporan: Muhammad Hafidh