KedaiPena.Com – Demokrasi di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Hal ini tecermin dari indeks
demokrasi yang dipublikasikan sejumlah lembaga pengindeks demokrasi.
Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei terkait dengan situasi demokrasi di Indonesia.
“Freedom House mengkategorikan Indonesia sebagai negara yang hanya ‘bebas sebagian’ (partly free). Sementara peringkat flawed democracy disandang Indonesia berdasarkan indeks demokrasi Economist Intelligence Unit (EIU) 2019″, kata Burhanuddin saat merilis hasil surveinya, Minggu , (25/10/2020).
Survei indikator politik ini dilakukan pada 24-30 September 2020. Dengan total responden 1.200 orang yang dipilih secara acak.
Sedangkan, metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon dengan margin of error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden terdistribusi secara acak dan proporsional.
Burhanuddin menjelaskan, predikat tersebut diberikan karena masih
terjadinya dalam kasus pelanggaran kebebasan berpendapat dan hak sipil, serta terjadinya diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
“Responden yang menyatakan Indonesia menjadi kurang demokratis sebesar 36 persen dan 37 persen menyebut sama keadaannya seperti beberapa tahun sebelumnya. Yang menyatakan Indonesia menjadi lebih demokratis hanya 17,7 persen,” papar Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, kondisi demokratis menurut demografi, responden perempuan lebih besar menyatakan Indonesia kurang demokratis sebesar 43,6 persen, dibanding laki-laki 28,4 persen.
Laporan: Muhammad Lutfi