KedaiPena.Com – Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Hasban Ritonga mengakui provinsi Sumut saat ini masih mengalami kekurangan personil Polisi Kehutanan dalam melakukan pengawasan terhadap hutan.
“Perlu pengawasan dari Polhut, nah inilah keterbatasan kita, Polhut ini, makanya kita minta dukungan ke masyarakat,†kata Hasban kepada wartawan usai membuka Rakor Penanggulangan Bencana se Sumatera Utara di Hotel Pia, Pandan, Tapanuli Tengah, Selasa (9/5).
Sebelumnya, Hasban mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah Indonesia telah mencanangkan program zero penebangan pohon di kawasan hutan lindung. Karenanya memang sangat dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
“Sebenarnya sudah ada kebijakan pemerintah pusat zero penumbangan, tidak ada penumbangan di areal hutan lindung, apalagi di sepadan sungai,†katanya.
Terkait Rakor yang sedang digelar, Hasban menjelaskan Rakor tersebut diharapkan melahirkan kesamaan cara pandang lintas daerah di Sumatera Utara terhadap potensi bencana alam. Darisana, lanjut Hasban, diharapkan dapat melahirka program yang terhubung antar daerah.
“Kalau sudah sama cara pandang, bisa menyusun program yang terhubung, dan aksinya juga terkordinasi. Bencana ini tidak bisa dilihat dan diatasi secara parsial, pasti dia punya ketekaitan dengan sektor lain, dan bencana itu sendiri punya penyebab dari daerah lain. Makanya sumut harus melihat ini sebagai sebuah kesatuan, jangan ngotot dengan daerahnya,†pungkas dia.
Soal katcman area yang menipis, langkah apa?
Sementara itu, Kalak BPBD Sumut, Riadil Akhir menyebutkan, Sumatera Utara terpapar sebanyak 12 dari 14 jenis bencana alam yang terdapat di Indonesia. Bencana alam itu, lanjut dia terjadi di 33 Kabupaten Kota yang ada di Sumatera Utara.
“Seluruh 33 kabupaten kota terpapar tinggi. Pantai timur itu, gempa banjir dan angin puting beliung, pantai barat, tsunami,†katanya.
Sementara terkait kesiapan BPBD di daerah, Riadil mengaku pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya mitigasi dan sosialisasi secara terus menerus. “Bila tidak terjadi bencana, maka mitigasi, sosialisasi, simulasi kebakaran, banjir, gempa bumi dan sekolah-sekolah, di dunia usaha terus menerus, karena bencana ini kan kita tidak tau kapan saja terjadi,†katanya.
Laporan: Dom