KedaiPena.Com – Politikus dari daerah pemilihan Sumatera Selatan (Sumsel), Irma Suryani Chaniago, mengaku senang dengan terpilihnya Sumsel sebagai tuan rumah perhelatan ajang olahraga terbesar se Asia yakni Asian Games 2018.
Hal itu disebabkan, karena dengan terselenggarnya Asian Games di Sumsel, perekonomian daerah serta masyarakat setempat akan sangat jauh meningkat.
“Asian Games meningkatkan pembangunan dan pariwisata, karena selama Ini Sumsel hanya menjadi tempat tujuan wisata kuliner dalam negeri,” kata dia saat di hubungi wartawan di Jakarta, Senin (13/3).
Selain itu, Irma pun menjelaskan, diselenggarakannya Asian Games di Sumsel secara tidak langsung juga akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.
Karena, selain ada pembangunan beberapa proyek yang dapat membuka lapangan pekerjaan, sektor pariwisata pun juga akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar saat terselenggaranya Asian Games.
“Dengan adanya monorel dan Sumsel sebagai daerah kunjungan wisata (baru) Asia.Tentunya ekonomi akan tumbuh dan lapangan kerja akan bertambah,” jelas anggota Komisi IX DPR RI, ini.
Akan tetapi, Irma pun agak kecewa dengan putusan Kementerian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora) yang hanya memberikan Sumsel sebanyak 10 cabang olahraga dari 42 cabang yang dipertandingkan.
Padahal, sudah sangat jelas dengan terselenggarakan banyaknya pertandingan cabang olahraga di Sumsel akan memberikan manfaat ekonomi bagi daerah maupun masyarakat Sumsel.
“Namun, saya yakin pemerintah sudah mempertimbangkan segala sesuatunya terkait pembagian cabor,” ujar politikus Partai NasDem tersebut.
Perlu diketahui, Sumsel bersama DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah dari perhelatan ajang olahraga terbesar se Asia yakni Asian Games 2018.
Sumsel mendapatkan jatah menggelar 10 pertandingan cabang olahraga pada pelaksanaan even Asian Games mendatang. Padahal dalam Asian Games nanti akan mempertandingan 42 cabang olahraga pertandingan.
Tentunya ini akan menjadi hal yang merugikan bagi Sumsel. Karena, dengan banyak manfaat untuk daerah dan masyarakat setempat, penyelenggara cabang olahraga Sumsel jauh lebih sedikit ketimbang Jakarta.
Laporan: Muhammad Hafidh