KedaiPena.Com – Sumatera Barat disebut perlu program studi kebencanaan, mengingat wilayahnya rawan gempa.
“Program studi kebencanaan dibutuhkan untuk melakukan kajian dan analisis terhadap potensi gempa yang ada,” ujar pakar gempa Universitas Andalas (Unand), Badrul Kamal, di Padang, Sumbar.
Sejauh ini, dia telah mengajukan izin pembukaan program studi kebencanaan kepada Kementerian Riset dan Dikti. Sayangnya, belum direstui.
Badrul mengakui, di Indonesia sudah ada program studi kebencanaan, seperti di Intitut Teknologi Bandung (ITB). Tetapi, mereka sibuk bekerja sama dengan pihak luar melakukan sejumlah penelitian.
“Sementara, untuk Sumbar sendiri belum tergarap dan butuh banyak kajian,” sambungnya.
Karenanya, diharapkan segera ada program studi kebencanaan di Sumbar serta berpeluang diadakan Unand dan Universitas Negeri Padang.
Dalam sepekan terakhir, diketahui terjadi gempa sebanyak dua kali dengan guncangan cukup kuat dirasakan warga Padang dan sekitarnya.
Yakni, gempa berkuatan 6,6 Skala Richter (SR) menguncang Bengkulu, 13 Agustus, pukul 10.08, dan getarannya sampai ke Sumbar.
Kemudian, pada 16 Agustus, pukul 11.09, di mana gempa 5,4 SR mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, dan getarannya dirasakan hingga ke kota Padang.