KedaiPena.Com – Pemerintah melalui Satuan Kerja Pengatur Hulu Migas membenarkan bahwa saat ini produk minyak dan gas di Indonesia terus mengalami penurunan yang sangat tajam. Sementara kebutuhan akan konsumsi minyak dan gas Bumi terus meningkat.
Karena itu pengamat sektor migas, Didik Sasono Setiadi menegaskan bahwa penurunan produksi minyak tersebut lantaran kegiatan eksplorasi susah dilakukan. Saat ini pemerintah tak memiliki dana yang cukup untuk mencari dan mengepalai lapangan migas baru. Sementara swasta tak berminat lantaran resikonya terlalu tinggi.
“Saat ini dari sisi produksi migas kita dari tahun ke tahun mengalami penurunan dan sangat tajam,” ujar dia saat ditemui di Jakarta, Jumat (27/10).
Lebih jauh, Ia menyayangkan bahwa dengan menurunnya produksi migas tersebut. Pemerintah belum mampu menciptakan solusi lantaran kegiatan eksplorasi terkendala dana yang tidak memadai.
“Produksi menurun karena ekplorasi itu menurun. Sedangkan ekplorasi itu butuh waktu 10-15 tahun. Ini kita sudah dalam posisi lampu merah,” tambahnya.
Menurutnya tren penurunan produksi migas tersebut telah terjadi mulai dari tahun 1980 hingga tahun 2016. Bahkan terus berlangsung sampai saat ini. pengeboran menurun drastis. Harga minyak ikut mempengaruhi penurunan produksi disamping tidak ada kemudahan dalam melakukan ekplorasi.
Lantaran sulitnya menemukan ladang migas baru. Pihak kontraktor enggan berinvestasi di bidang migas.
“Tingkat keberhasilan ngebor di Indonesia itu 22 persen kalau ngebor lima dapat 1 itu sudah bagus,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh