KedaiPena.Com- Israel dinyatakan lolos Kualifikasi Piala Dunia U-20 2023 zona Eropa menemani Inggris, Prancis, Italia, dan satu tiket lain masih diperebutkan. Lolosnya, Israel ke Piala Dunia U-20 2023 langsung mendapatkan respon masyarakat Indonesia.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyebutkan bahwa kabar lolosnya Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia ada banyak catatan yang harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia.
“Pertama Indonesia mendapatkan mandat dari Federasi Sepak Bola Internasional untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 tentu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Baik dari kesuksesan penyelenggaraan hingga manfaat secara sosial ekonomi dan sepabola Indonesia,” tegas dia, Selasa,(28/6/2022).
Kedua, kata Sukamta, berdasarkan hasil kualifikasi Israel lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Sukamata menegaskan, secara diplomatik Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel.
“Maka keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 bukan berarti Indonesia mengakui Israel. Kelolosan Israel berdasarkan aturan FIFA, Indonesia sebagai penyelenggara tidak bisa mencampuri aturan yang sudah ditetapkan tersebut,” papar dia.
Sedangkan yang ketiga, lanjut Sukamta, momentum keikutsertaan Israel ke Piala Dunia U-20 2023 bisa dijadikan seruan kepada dunia masih ada ketidakdilan dalam hubungan kemanusiaan dan sepakbola.
“Ketika Rusia melakukan agresi ke Ukraina, FIFA memberikan sanksi kepada Federasi Sepakbola Rusia namun sikap berbeda dilakukan terhadap Federasi Sepakbola Israel. Israel telah melakukan penjajahan terhadap negara Palestina namun Federasi Sepakbola Israel tidak mendapatkan ats tindakan negaranya. Standar ganda FIFA ini harus terus kita suarakan ketika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Terkait dengan sanksi ini, tidak berarti Indonesia mendukung agresi Rusia ke Ukraina. Namun lebih pada mempertanyakan inkonsistensi sikap FIFA,” jelas dia.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengingatkan bahwa amanah UUD 1945 dan para pendiri bangsa bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.
“Lebih khusus lagi dukungan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina adalkh harga mati Palestina atas dukungan Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh