KedaiPena.Com – Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mempertanyakan, fungsi kinerja Tim Pengawal, Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang melakukan pendampingan proyek tanggul penahan (sheet pile) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
“Proyek-proyek pemerintah yang mendapatkan pendampingan dari TP4D seharusnya memiliki kualitas yang lebih bagus. Lebih berkualitas, karena diawasi oleh penegak hukum langsung. Dengan jebolnya sheet pile di Cipeucang, justru menimbulkan pertanyaan, bagaimana pendampingannya. Apalagi, proyek itu (sheet pile) diketahui belum diserahterimakan,” kata Trubus saat dikonfirmasi wartawan, Senin (15/6/2020).
Trubus menambahkan, dengan kasus jebolnya sheet pile, aparat penegak hukum (APH) harus melakukan pemetaan terhadap permasalahan tersebut.
“Saat ini, pengganti fungsi TP4D berada pada Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). Datun harus panggil langsung kontraktornya, petakan permasalahannya, langsung lakukan penyelidikan. Seperti contoh robohnya gedung di Jakarta beberapa waktu lalu, itu langsung dipetakan masalahnya. Apalagi masih ada jaminan pemeliharaan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yepi Suherman menyatakan pihaknya telah meminta pendampingan saat pembangunan sheet pile Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang kepada Tim Pengawal, Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D).
“Pada saat membangun sheet pile, karena anggarannya cukup besar, sehingga kami meminta pendampingan kepada TP4D. Ada dua proyek milik DLH Kota Tangsel yang kami minta pendampingan, yakni Proyek Taman Kota 1 BSD dan Pembangunan sheet pile TPA Cipeucang,” ujar Yepi.
Laporan: Sulistyawan