KedaiPena.Com – Meningkatkan kewaspadaan. Hal itu yang diperintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta merespon rilis Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal II Tahun 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32%.
Begawan ekonomi Rizal Ramli menyebut, apa yang disampaikan Sri Mulyani sebagai lelucon yang tidak lucu.
“Saya sudah ingatkan dan wanti-wanti sejak 1,5 tahun yang lalu, bahwa ekonomi Indonesia sudah masuk ‘lampu kuning’,” seru Rizal dalam akun Twitter-nya, ditulis Kamis (/8/2020).
“Kok telmi? Dulu sibuk bantah-bantah? Kok baru sekarang bikin dramatisasi,” kecewa dia.
Sebelumnya, Sri Mulyani menyebut, peringatan kewaspadaan ekonomi disampaikannya, meski kondisi stabilitas sistem keuangan masih dalam keadaan normal.
KSSK melihat bahwa stabilitas sistem keuangan pada triwulan II-2929 yaitu April-Juni dalam keadaan normal. Meskipun kewaspadaan terus ditingkatkan.
Menurut Sri Mulyani, beberapa indikator menunjukkan stabilitas sistem keuangan cukup baik namun perlu disadari jika penyebaran virus Covid-19 masih cukup tinggi. Inilah yang membuat tingkat kewaspadaan ditingkatkan.
“Ini menimbulkan kewaspadaan dan kehati-hatian dan lihat prospek ekonomi dan dampak ke stabilitas sistem keuangan,” jelas kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Channel Youtube Kemenkeu, Rabu (5/8/2020).
Pandemi Covid-19, menurut Sri Mulyani membuat PDB dunia mengalami kontraksi dan koreksi. Pasalnya sampai detik ini belum ada kepastian mengenai kapan ditemukan vaksin Covid-19.
“Ini menimbulkan ketidakpastian tinggi ke dinamika ekonomi nasional dan global,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Lutfi