KedaiPena.Com- Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia atau PAEI Masdalina Pane angkat bicara soal varian baru kasus COVID-19 yakni subvarian Omicron XBB yang menyerebak belakangan waktu ini.
Masdalina begitu ia disapa mengingatkan soal pencapaian vaksinasi di tengah kembali meningkatnya kasus COVID-19 varian subvarian Omicron XBB. Ia menyebut bahwa pencapaian vaksin di Indonesia terburuk kedua setelah Myanmar.
“Vaksin kita terburuk kedua setelah Myanmar dalam pencapaian target 2 dosis, ini harus terus diingatkan,” jelas Masdalina, Minggu,(13/11/2022).
Ia menyebut bahwa, ada sekitar 50 juta lebih penduduk di RI yang belum melakukan vaksinasi. Ia turut menyidir target 70 persen vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.
“Masih 50 juta lebih target penduduk belum di vaksin, dan target 70% adalah dr jumlah penduduk bukan dari target vaksin, kalau dr target vaksin mestinya 100% baru itu pemerintah telah bekerja dengan baik,” beber dia.
Masdalina mengingatkan pemerintah dapat mengikuti standar pengendalian COVID-19 dengan berkualitas. Ia menekankan, pemerintah tidak perlu melakukan tindakan dan analisis excessive atau berlebihan di tengah peningkatan kasus.
“Tetapi capai semua target yang telah ditetapkan,” beber dia.
Masdalina mengakui, semua target pemerintah dalam melakukan pengendalian COVID-19 tak ada yang tercapai hingga saat ini. Atas dasar itu, lanjut dia, pemerintah perlu hati-hati dalam menetapkan target pengendalian COVID-19.
“Evaluasi saya semua target tidak ada yang tercapai, maka hati-hati dalam menentukan target dan jangan overclaim thd pengendalian pandemi selama target tidak tercapai,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena