KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Feby Tumiwa mengungkapkan dengan dicabutnya subsidi listrik 900 VA per 1 Mei kemarin secara tidak langsung telah menaikan pengeluaran listrik masyarakat Indonesia.
“Dengan kenaikan ini pengeluaran listrik jadi lebih besar, jadi sekitar 5 persen dari seluruh belanja rumah tangga. Walaupun belanja listrik memang bukan masuk 3 atau 5 belanja rumah tangga terbesar,” papar Feby kepada KedaiPena.Com, Sabtu (3/6).
Feby pun tidak memungkiri, pencabutan subisi listrik 900 VA ini juga berdampak kepada rakyat yang kurang mampu. Untuk itu, Feby menyarankan, bagi masyarakat dengan rumah tangga miskin yang terkena dampak kenaikan listrik dari pencabutan subisdi 900 VA sebaiknya dapat melaporkan hal tersebut ke pemerintah.
“Kalau ada masyarakat miskin pelanggan 900VA yang terkena dampak, hendaknya melaporkan sehingga bisa menerima subsidi listrik, karena jelas subsidi listrik perlu diberikan untuk rumah tangga miskin,” tandas Feby.
Laporan: Muhammad Hafidh