KedaiPena.Com-Dicopotnya Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP diyakini tidak akan memiliki dampak berarti kepada keharmonisan Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas bersama PAN dan Golkar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EmaS merespons nasib KIB pasca pemecatan Suharso Monoarfa dari posisi Ketua Umum PPP. Suharso digantikan oleh Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum PPP.
“Saya melihat tidak akan memiliki dampak berarti karena PPP yang memilik suara terkecil dibandingkan dengan Golkar dan PAN apalagi Suharso tidak termasuk yang dipertimbangkan untuk diusung oleh KIB menjadi capres atau cawapres pada pilpres 2024,” kata Fernando sapaanya, Selasa,(6/9/2022).
Fernando juga memandang, perpecahan PPP tidak akan berdampak kepada KIB lantaran berisi parpol yang pro kepada pemerintah. Fernando menegaskan, hal tersebut termasuk ketika nantinya kembali ada Muktamar Luar Biasa di internal PPP.
“Saya melihat perpecahan PPP saat ini tidak akan memiliki dampak kepada keberlangsungan Koalisi Indonesia Bersatu (PPP) karena besar kemungkinan kalaupun terjadi Muktamar Luar Biasa PPP yang terpilih dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai Ketum adalah yang pro dan loyal terhadap pemerintah,” beber Fernando.
Seharusnya, kata Fernando, saat ini yang menjadi pertimbangan PPP adalah dampak yang dihasilkan perpecahan terhadap eksistensi pada pemilu 2024 yang akan datang.
“Karena pasca perpecahan 2014 yang lalu perolehan suara PPP selalu turun dan terancam tidak lolos ambang batas DPR RI,” pungkas Fernando.
Sebelumnya, Muhammad Mardiono yang ditunjuk menjadi Plt Ketum adalah Ketua Majelis Pertimbangan PPP. Mardiono bersama 2 ketua majelis PPP lainnya, sudah mendesak Suharso Monoarfa mundur karena kontroversi pidato ‘amplop kiai’ di acara KPK.
Mardiono sendiri dikukuhkan sebagai Plt Ketum PPP dalam Mukernas bertemakan ‘Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024’. Mukernas tersebut diklaim dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia yang digelar di Banten.
Laporan: Tim Kedai Pena