KedaiPena.com – Rencana pembangunan Laboratorium Basah di Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) diharapkan akan semakin mendukung proses pembelajaran terkait pertahanan dan ketahanan kelautan.
Kaprodi S2 Hidro Oseanografi STTAL, Letkol Laut (KH) Johar Setiyadi, ST, MT, menyampaikan pembangunan Laboratorium basah di STTAL merupakan bagian dalam mendukung proses pembelajaran bagi prodi S2, S1 dan D3.
“Lab basah ini dibangun di Tahun Anggaran 2024. Ini sangat penting, sebagai kolam uji peralatan dan instrumen akustik bawah air. Dan ada juga kolam arus, yang akan digunakan untuk instrumen terkait arus. Selain itu, ada juga untuk penelitian gelombang,” kata Letkol Johar usai acara peletakan batu pertama Mess Perwira STTAL yang dilakukan langsung oleh Komandan STTAL, Laksamana TNI Dr. Mukhlis ST, MM, CHRMP, CACA, CRMP, di STTAL Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Ia menyebutkan Lab Basah ini akan melengkapi Lab Kering yang sudah lebih dahulu dibangun di Kampus STTAL.
“Sesuai aturan yang ada, pengajuan diajukan mulai tahun ini. Yang kami harapkan tentunya kolam ini bisa direalisasikan,” ucapnya.
Letkol Johar menjelaskan bahwa program pembangunan ini nantinya akan dibagi menjadi dua, yaitu untuk pembangunan fasilitas gedungnya dan untuk instrumennya.
“Nanti semuanya akan melalui sistem pengadaan. Vendor yang akan menyediakannya,” ucapnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Pengajar Prodi S2 Hidro-Oseanografi STTAL, Widodo Setiyo Pranowo menyatakan bahwa Lab Basah sangat penting bagi pembelajaran di STTAL, terutama di Prodi S2 Hidro-Oseanografi, Prodi S1 Hidrografi, dan Prodi D3 Hidro-Oseanografi.
“Untuk Prodi S2 Hidro-Oseanografi, mahasiswa bisa melakukan eksperimen model fisik gelombang linier ataupun non-linier skala kecil di lab basah, untuk dibandingkan dengan teori dan kondisi riil di laut. Gelombang laut secara riil adalah tantangan yang harus ditaklukkan oleh kapal-kapal perang (KRI) dalam melaksanakan operasi laut baik militer maupun operasi kemanusiaan,” kata Widodo.
Ia mengungkapkan bagi mahasiswa Prodi Hidrografi, Lab Basah bisa digunakan untuk uji coba model arus dan simulasi algoritma satellite derived batimetri, sebelum dilakukan uji coba ke perairan laut dangkal.
“Sementara bagi mahasiswa D3, Lab Basah ini bisa digunakan untuk uji coba kekuatan chasing atau sensor dan kalibrasi awal dari prototipe alat alat pengukur yang mereka rakit, dengan parameter seperti arus, pasang surut, massa air. Sebelum kemudian alat alat tersebut dicoba di laut dangkal,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa