KedaiPena.Com – Siapapun yang menginginkan Jokowi menjabat Presiden selama 15 tahun merupakan pihak-pihak yang ingin mengubah tatanan demokrasi yang sudah dibangun secara baik setelah adanya reformasi di Indonesia.
Sangat jelas, bahwa pembatasan masa jabatan presiden selama 10 tahun untuk memperkecil peluang bagi penguasa untuk menyalahgunakan jabatannya. Kalaupun Jokowi dianggap berhasil menjalankan pemerintahannya selama ini pasti akan ada yang mampu menyamai atau bahkan lebih baik dari Jokowi.
Hal itu dikatakan Fernando Emas, Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia di Jakarta, Selasa (22/6/2021).
“Saya yakin Jokowi benar-benar tidak ada niatan untuk melanjutkan masa jabatannya menjadi 15 tahun. Jangan menjerumuskan Jokowi hanya untuk kepentingan terselubung para para penggagas Jokowi 3 periode,” ujar dia.
Akademisi Untag Jakarta ini menambahkankan, Jokowi sudah mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang akan melanjutkan kepemimpinannya yang akan ikut kontestasi pilpres 2024. Jokowi akan mampu menghadirkan sosok pemimpin yang mampu melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan pada 10 tahun pemerintahannya.
“Lima tahun periode keduanya tentunya Jokowi mampu mempersiapkan sosok yang akan memimpin Indonesia ke depan. Dari antara para pembantunya yang saat ini ada di pemerintahan sedang dipersiapkan oleh Jokowi. Melalui jabatan yang saat ini dipercayakan kepada mereka Jokowi sedang mengkader mereka agar siap untuk memimpin Indonesia pada periode berikutnya,” sambung Fernando.
Beberapa nama yang selama ini muncul sebagai capres dari kalangan pembantu Presiden seperti Moeldoko, Erick Thohir dan Budi Gunawan akan mampu menjalankan pemerintahan dan membangun Indonesia lebih baik.
“Jadi jangan paksakan Jokowi akan menjabat sebagai Presiden selama 15 tahun karena akan membuka penyalahgunaan kekuasaan yang akan berdampak pada pemerintahan otoriter. Jangan teruskan gagasan tersebut karena gagasan tersebut dapat merusak tatanan demokrasi yang sudah diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia secara khusus aktivis 98 dengan melengserkan Soeharto pada tahun 1998,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi