KedaiPena.Com – Standard Chartered Bank (SCB) kembali berinovasi dalam hal pelayanan, dengan bekerjasama dengan PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia untuk memasarkan Early Payment Program kepada pemasok Lotte di seluruh Indonesia. Early Payment Program ini merupakan layanan pembayaran lebih awal pada pemasok Lotte sebelum waktu jatuh tempo invoice.
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro mengungkapkan bahwa program ini diluncurkan untuk membantu meningkatkan fleksibilitas pemasok dalam mengelola arus kas dan modal kerja sekaligus meningkatkan visibilitas kegiatan perdagangan pemasok.
“Kerjasama layanan Early Payment Program merupakan contoh program banking the ecosystem yang diluncurkan oleh Bank dalam memberikan layanan keuangan yang inovatif, bernilai tambahdan sesuai dengan kebutuhan klien,” kata Rino saat peluncuran Early Payment Program di Standard Chartered Building Jakarta, Rabu (19/7).
Keuntungan lainnya dari program ini, diantaranya adalah kemudahan persyaratan dimana pemasok tidak perlu memberikan jaminan dan laporan keuangan untuk memperoleh bantuan keuangan serta kemudahan untuk mendapatkan layanan bank lainnya.
Country Head of Transactions Banking Standard Chartered Bank Indonesia, Michael Sugirin menyampaikan bahwa program Early Payment Program ini akan memanfaatkan platform Straight2Bank, dimana seluruh transaksi akan dilakukan melalui layanan internet banking yang aman, transparan dan efisien.
“Persyaratannya sangat gampang, hanya referral dari Lotte, KTP dan POD Verifikasi. Proses proofingnya 7 hari kerja. Sejak dijalankan di awal tahun 2017, sudah ada 15 pemasok Lotte yang menggunakan program ini,” ungkap Michael.
Menurut Michael, SCB menargetkan 100 pemasok Lotte untuk ikut bergabung dalam program ini, dengan nilai pembiayaan Rp1 triliun.
Dari pihak Lotte yang diwakili oleh Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia, Joseph V Buntaran menyambut baik kerjasama ini.
“Kami percaya program ini dapat membantu meningkatkan likuiditas perusahaan, memperbaiki kinerja penjualan serta pertumbuhan yang sehat,” kata Joseph.
Laporan: Anjay
