MIRIS hatiku baca puisimu
Bukan karena terharu
Lebih karena gerutu
Karena banyak yang telah kau tipu
Justru setelah dirimu jadi menteri
Kau paksakan pengetatan anggaran
Yang terbukti gagal di seluruh dunia
Yang terbukti telah hambat pertumbuhan
Yang terbukti lambat kurangi kemiskinan
Kau potong anggaran sosial dan bencana
Kau tak mampu selesaikan masalah BPJS
Kau tak mampu naikkan gaji PNS
Kau prioritaskan bayar cicilan dan bunga utang
Lebih besar dari infrastruktur dan pendidikan
Pembangunan bukan hanya jasamu
Banyak yang lebih keras kerjanya
Banyak yang lebih cerdas kerjanya
Tak layak kau klaim semua pembangunan itu
Tugasmu adalah mencari pendanaan
Banyak cara mencari pendanaan
Bisa dengan tingkatkan pajak
Tapi jelas kau tidak mampu
Rasio pajak di eramu terus menurun
Bisa dengan renegosiasi utang lama
BIsa dengan tukar utang bunga tinggi dengan bunga rendah
Tapi jelas dirimu tak berani lawan Tuanmu
Kau hanyalah hamba Tuanmu
Tuanmu hanya ingin Indonesia buat utang baru
Iya, Tuanmu: IMF dan Bank Dunia
Serta para investor pasar uang
Segelintir 1% manusia penguasa kapitalisme dunia
Para Tuan penyebab ketimpangan dunia
Ketika Tuanmu yang rakus ingin diperkaya
Maka kau paksa rakyatberutang dari mereka
Kau bilang ini satu-satunya cara Negara mencari dana
Perbanyak utang dari mereka yang sudah kaya
Tentu utang dengan bunga sangat tinggi
Di kawasan Asia Pasifik bunga Indonesia paling tinggi
Bikin Tuanmu makin senang dan riang
Bikin rakyat Indonesia malang sampai bertahun mendatang
Jangan–jangan dari utang bunga tinggi
Ada oknum-oknum yang mendapat fee
Mungkin saja oknum itu bukan dirimu
(Meski masa lalumu sejatinya diselimuti banyak kasus korupsi)
Karena dirimu sepertinya hanya ingin penghargaan
Yang dengan murah hati akan diberikan Tuanmu
Yang diberikan kalau perlu setiap tahun untukmu
Agar kau terus dapat jadi Srikandi di panggung gemerlap
Sementara rakyat Indonesia masih hidup susah di gubuk gelap
Puisi karya Hijriyah Jamaludin, Mahasisiwi Universitas Bung Karno, Angkatan 2011