Kedaipena.com – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mengingatkan pentingnya goverment spending atau pengeluaran pemerintah dalam hal kebijakan fiskal untuk menjadi salah satu backbone menahan dampak ketidakpastian perekonomian global.
Hal tersebut disampaikan oleh Najib begitu ia disapa menanggapi kekhawatiran dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang mengungkapkan adanya sinyal jika ekonomi dunia pada 2023 ini akan gelap gulita.
“Saya berharap goverment spending menjadi salah satu backbone menahan dampak ketidakpastian perekonomian global,” kata Najib, Kamis,(3/8/2023).
Najib kemudian juga berharap agar pemerintah dapat memastikan kebutuhan primer masyrakat bisa dipenuhi di dalam negeri termasuk pengamanan dari sektor pangan.
“Inflasi menjadi salah satu yang harus terus kita antisipasi,” tegas Najib.
Legislator asal Jawa Barat atau Jabar ini tak menampik apabil program seperti jaringan pengaman sosial dan bantuan sosial untuk masyarakat harus terus digalakkan. Namun Najib menekankan, pentingnya pemuktahiran data masyarakat penerima.
“Perlu pemutakhiran data,” beber Najib.
Najib mengakui, bahwa kondisi ekonomi global masih dalam kondisi tidak pasti membuat banyak hambatan terutama bagi Indonesia yang sedang mengalami pemulihan pasca pandemi COVID-19.
“Saya pikir kondisi ekonomi global masih dalam kondisi tidak pasti membuat banyak hambatan terutama bagi kita negara yang sedang mengalami pemulihan pasca pandemi,” tandas Najib.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap adanya sinyal kalau ekonomi dunia pada 2023 ini akan gelap gulita. Kondisi ini membuat Indonesia harus kembali mengencangkan sabuk pengamannya.
Setelah melalui 2023 hingga ke pertengahan tahun, Ani menilai kondisi sedikit lebih baik dari yang diperkirakan semula. Walau demikian, sebelumnya organisasi dunia telah memproyeksikan pada 2023 ini akan banyak negara yang masuk ke dalam jurang resesi.
“Dunia akan gelap gulita 2023,” kata wanita yang akrab disapa Ani ini, dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal yang disiarkan secara langsung lewat Kanal Youtube Kementerian Keuangan RI, Senin (31/7/2023).
Laporan: Muhammad Hafidz