
KedaiPena.Com – Dominasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Panitia Seleksi (Pansel) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat terlihat dan sulit ditutupi. Fenomena ini menggambarkan betapa berkuasanya seorang Sri Mulyani, yang konon sudah diincar PKS atau parpol lain untuk jadi cawapres pada 2019.
“Saat ini, Sri Mulyani adalah ‘the real president’ di sektor ekonomi. Dia kuasai moneter, keuangan. Dan OJK sebagai lembaga pengawas industri keuangan, ingin dia genggam pula,” ujar peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Dia menengarai upaya Sri Mulyani menguasai OJK merupakan bagian dari skenario besar mantan Managing Director World Bank itu untuk melantai di bursa Pilpres 2019. “OJK mengelola aset industri keuangan hingga puluhan ribu triliun. Tentu ini lahan yang gurih untuk dikuasai,” katanya.
Kecurigaan yang sama disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli. Rizal menduga ada upaya menempatkan orang-orang Sri Mulyani di OJK.
“Jika ini terjadi, OJK tak akan independen lagi. OJK jangan sampai hanya diisi oleh geng-geng SMI. Bahaya!” katanya.
Laporan: Muhammad Hafidh