KedaiPena.Com – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Kabinet Pembangunan VII Fuad Bawazier mengamini prediksi sejumlah ekonom yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 akan berada di bawah 5 persen.
“Saya kira semua orang baik di dalam negeri dan luar negeri memprediksi di bawah lima persen. Semua (ekonom) di luar negeri dan dalam negeri sepakat (pertumbuhan ekonomi RI) di bawah lima persen,” ujar Fuad kepada KedaiPena.Com, Rabu, (4/9/2019).
Fuad melanjutkan prediksi tersebut bisa lebih buruk, jika melihat dan menghitung dampak yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan khususnya pembakaran hutan yang saat ini marak di Indonesia.
“Itupun tanpa mengukur dan mempertimbangkan kerusakan yang ditimbulkan bisa mencapai dua persen dan tiga persen. Kerusakan yang saya maksud adalah kerusakan kehutanan dan lain- lain,” tutur Fuad.
Fuad meminta pemerintah sebaiknya tidak membantah dan melakukan pembelaan terkait prediksi tersebut. Menurut Fuad ‘nyungsep’ ekonomi sudah terlihat jelas.
“Dari segi penerimiaan pajak termasuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai)itu seret. Sehingga daya beli turun, jadi itu tidak usah dibantah lagi oleh pemerintah,” tandas Politikus Partai Gerindra ini.
Sri Mulyani Akui Pertumbuhan Ekonomi Tidak Sesuai Target
Saat melakukan rapat paripurna di DPR beberapa waktu lalu, menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perekonomian Indonesia kemungkinan hanya tumbuh di kisaran 5,08 persen sampai akhir tahun 2019 ini.
Menurut Sri Mulyani proyeksi ini jauh lebih rendah dari outlook semula sebesar 5,2 persen dan asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang 5,3 persen.
“Total semester II, pertumbuhan ekonomi sekitar 5,11 persen, yang kalau dibulatkan satu digit sebesar 5,1 persen atau 5,08 persen itu adalah forecasting (sampai akhir tahun),” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan proyeksi ini berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi semester I 2019 sebesar 5,06 persen. Sementara pada semester II 2019, ekonomi akan tumbuh mencapai 5,11 persen.
“Outlook 5,2 persen masih kami taruh di sana, tapi internal kami lihat 5,08 persen,” beber Sri Mulyani.
RR Ramal Pertumbuhan Ekonomi Tidak Sesuai Target dan Nyungsep
Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi RI di tahun 2019 ini sedianya sudah diprediksi oleh Begawan Ekonomi Rizal Ramli.
RR begitu ia disapa memprediksi ekonomi Indonesia bakal ‘nyungsep’ tahun ini. Rizal memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 cuma sebesar 4,5%.
“Kami ingin mengatakan bahwa tahun ini ekonomi Indonesia akan makin nyungsep, pertumbuhan ekonominya paling hanya 4,5%,” kata pria yang akrab disapa RR di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
RR menambahkan artinya pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah 5,2% di tahun ini menurut Rizal tak akan tercapai.
“Pemerintah awal tahun mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal 5,2% tapi data terakhir 5,0%. Dugaan kami anjlok terus jadi 4,5%. Kemudian indikator makro menunjukkan kecenderungan makin merosot,” jelas RR.
Laporan: Muhammad Hafidh