KedaiPena.Com – Yayasan Pencinta Majapahit bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman membangun replika kapal Majapahit yang diberi nama Spirit of Majapahit dalam rangka napak tilas pelayaran Majapahit ke Jepang.
Setelah berlayar menempuh rute Brunei Darussalam, Filipina, Taiwan, dan Jepang (Naha, Kagoshima, Toba, dan Tokyo), Tim Ekspedisi Spirit of Majapahit tiba di tanah air kemarin (11/8) pukul 17.00 WIB.
Â
Tim tersebut dipimpin oleh nahkoda Muhammad Amin Azis dan Andi Irham dengan kru antara lain Sugiyono, Syahrir, Andi Irham, Wahab, Andi Rahman, Muhammad Affan, Afif Ismunandar, Najib Hasanul Arifin, dan Sumitro. Tim ini kembali ke Indonesia menggunakan pesawat udara karena kapal layar Spirit of Majapahit dijadikan monumen di Jepang.
Â
Ketika menjemput tim di Bandara Soekarno Hatta, Sumarwoto, Ketua Yayasan Pencinta Majapahit, mengatakan akhirnya tim ini berhasil membuktikan kesuksesan pelayaran Majapahit di masa lampau. Pelayaran ini dikatakannya akan mempererat jalinan emosional antara Jepang dan Indonesia. Oleh karena itu, dia menambahkan bahwa di masa mendatang Yayasan Pencinta Majapahit akan terus menggelar kegiatan bernuansa budaya Indonesia di Jepang.
Â
“Kemungkinan setelah ini kita akan kirim pameran keris, katana, dan samurai di Jepang. Keris dari berbagai wilayah di Indonesia, ada 71 keris,” kata Sumarwoto usai menyambut tim Spirit of Majapahit di Jakarta.
‎Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Asep Djembar mengatakan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada kru Spirit of Majapahit.‎
“Perlu kami sampaikan, misi ini sangat penting, terkait sejarah maritim Indonesia. Ekspedisi ini sudah cukup lama direncanakan,” tegas Asep.‎
Misi ini pun menjadi menarik lantaran terjadi di dua masa kepemimpinan menteri, dibuka oleh Rizal Ramli dan ditutup oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
“Hari ini, Menko Luhut tidak bisa datang. Tapi, tanpa mengurangi rasa hormat, beliau merasa bangga dengan misi ini,” sambungnya.‎
Penghargaan setingginya disampaikan Asep terhadap semua pihak yang mendukung terlaksananya misi ini.
“Terurtama penyambutan yang dilakukan oleh masyarakat setempat,” tandasnya.‎
‎‎
Sebagai latar belakang, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata, Japan Admiration Community dan Takushoku University menggagas proyek ini untuk misi mengangkat dan melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya maritim.Â
Caranya, dengan membuat replika kapal Majapahit dari abad ke-13 yang berlayar hingga ke Jepang. Kapal tersebut berlayar mulai awal bulan Mei hingga Agustus 2016 dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Jepang.Â
Desain kapal Spirit of Majapahit dibuat mirip dengan desain kapal pada masa kerajaan Majapahit yakni memiliki cadik dengan panjang 100 meter dan di bagian lambung terdapat lobang untuk dayung. Tipe tersebut sama dengan kapal yang digunakan oleh kerajaan  Majapahit ketika melintasi kali Brantas menuju ke Trowulan.
Â
Sesuai catatan sejarah, pada abad ke 13, kapal Majapahit beberapa kali melakukan pelayaran ke Okinawa dan beberapa tempat di Jepang. Kedua pihak telah melakukan hubungan bilateral yang dibuktikan dengan penemuan keris Majapahit di Okinawa dan penemuan pecahan keramik Imori kerajaan Jepang abad 13 di Trowulan, Jawa Timur.
Â
Selain menjadikan kapal Spirit of Majapahit sebagai monumen kebesaran budaya maritim Indonesia di Jepang, pemerintah RI juga merencanakan untuk membuat museum baru tentang Kapal Majapahit di Jepang. Rencana pembangunan itu akan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Indonesia di Jepang.‎
(Prw)‎