Penerjun payung membawa bendera Mabes TNI di HUT TNI ke-72 | Foto: Istimewa
KedaiPena.Com – Ketua Setara Institute, Hendardi, menyatakan, TNI merupakan salah satu simbol pertahanan negara. Sehingga, membutuhkan pemimpin solid untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang bakal pensiun Maret 2018.
Apalagi, masih banyak masalah melilit TNI, seperti soliditas, profesionalisme, kesejahteraan, reformasi peradilan militer, penanganan bisnis tentara, akuntabilitas anggaran, maupun ketundukkan pada supremasi sipil. Semuanya harus dijawab sebagai pemenuhan amanat reformasi sejak 1999.
“Presiden Jokowi harus memastikan calon pengganti Gatot Nurmantyo adalah sosok yang ‘aware’ dengan persoalan yang masih melilit TNI. Kepemimpinan baru haruslah sosok yang terbuka, reformis, dan satu padu dalam langkah dan perbuatan dengan Presiden,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/11).
Gagasan dan program kemaritiman pemerintah, lanjut Hendardi, juga bisa menjadi pertimbangan kebutuhan mencari sosok Panglima TNI. “Sekaligus membangun tradisi bergilir dalam memimpin TNI yang terdiri dari tiga angkatan,” tambahnya.
Setara pun diminta segera mengajukan proses pergantian Panglima TNI. Soalnya, proses di DPR cukup lama. “Mempercepat pergantian Jenderal Gatot akan mendisiplinkan TNI lebih cepat untuk menjawab dinamika politik 2018 dan 2019,” pungkasnya.