KedaiPena.Com– Sistem pengawasan lembaga pemerintahan di Indonesia kerap dibuat minimalis atau sengaja diperkecil. Hal tersebut baik dari sisi anggaran hingga ruang lingkup dari pengawasan tersebut.
Tanpa disadari, hal ini yang menjadi biang dari permasalahan korupsi di tanah air. Pasalnya, selama ini pengawasan sebuah lembaga pemerintahan di Indonesia tidak dilakukan secara benar dan tepat.
Hal tersebut disampaikan eks Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Poempida Hidayatullah dalam Grand Lauching dan Bedah Buku The Black Box A Social Insecurity, secara virtual, Rabu,(23/3/2022).
Kegiatan bedah buku ini digelar oleh Ikatan Alumni Program Habibie dan dipandu secara langsung Ketua Umum IABIE Bimo Sangsongko. Buku The Black Box sendiri ditulis oleh Poempida saat menjabat sebagai Dewas BPJS Ketenagakerjaan.
“Banyaknya persoalanya di Indonesia ini yang namanya pengawasan itu dibuat minimalis. Kalau tidak di jumlahnya orangnya dikecilin, anggaran dikecil-kecilin, ruang lingkupnya dikecilin. Makanya kita suka kaget korupsi dimana-mana, ya karena tidak diawasi dengan bener,” ujar Poempida, ditulis, Kamis,(24/3/2022).
Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat atau Orkestra ini mengakui, jika masalah kultur dan budaya kerap menjadi permasalahan. Bagi Poempida, hampir semua lembaga di Indonesia seperti enggan diawasi secara benar.
“Ternyata lembaga yang sebegitu besarnya ini mindset atau kulturnya tidak mau diawasi, kita tidak bicara orang perorang, ini kultur rata-rata disini dan ternyata saya pelajari hampir seluruh lembaga di Indonesia itu tidak mau diawasi,” jelas Poempida.
Atas dasar itu, kata Fungsionaris Partai Golkar ini, arah pembangunan negara tidak jelas. Poempida menilai, setiap orang dia lembaga tersebut ingin bergerak menggunakan mindsetnya masing-masing.
“Pengennya dia jalan sendiri pake midsetnya sendiri makanya negara tidak jelas kemana arah pembangunannya,” ungkap Poempida.
Poempida menerangkan, dalam Buku The Black Box A Social Insecurity yang ia tulis, berisi tentang solusi sejumlah permasalahan pengawasan lembaga di tanah air.
“Kenapa judul bukunnya Black Box, Black Box itu kalau di pesawat mencatat kejadian apa yang sedang terjadi saat di dalam penerbangan. Direkam di Black Box, kalau yang orang paham Black Box itu ditemukan pada saat pesawat itu sedang crass kemudian di buka kenapa ini di cari karenarekaman atau data penerbangan itu di rekam secara real sampai detik dia jatuh,” tegas Poempida.
Poempida menceritakan, buku Black Box ditulis saat ia masih menjabat sebagai Dewas BPJS Ketenagakerjaan. Dari pengalamannya di Lembaga Jaminan Sosial tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku.
“Kebetulan di tahun 2016 saya dipercaya pemerintah menjadi seorang pengawas di BPJS Ketenagakerjaan, salah satu lembaga luar biasa besar. Disitu lembaga yang menyelenggarakan program social security ataupun jaminan sosial. Nah, mulai di tahun 2016 saya mulai mencatat,” pungkas Poempida.
Laporan: Hera Irawan