KedaiPena.Com – Kalangan anggota Dewan mengakui jika PT Krakatau Steel tidak efesien. Bahkan, cost operasional membebani keuangan perusahaan.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi VI Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron saat menyoroti kinerja dari perusahaan plat merah pimpinan Silmi Karim tersebut.
Baru-baru ini peningkatan impor bahan baku baja Indonesia pada Januari hingga Agustus 2021 tembus di angka sebesar 66 persen. Dengan kondisi tersebut membuat beberapa kalangan menilai perusahaan BUMN itu hanya menjadi penonton di rumah sendiri.
“Krakatau Steel itu tidak efisien, sehingga cost operasional membebani keuangan perusahaan, namun saat ini memang sudah mulai melakukan transformasi bisnis terhadap yang menguntungkan,” kata Herman kepada wartawan, Selasa, (21/9/2021).
Herman juga menegaskan, hal lain
yang membebani adalah soal utang perusahaan.
Ke depan, kata Herman, Krakatau Steel juga harus terus melakukan restrukturisasi dan pembayaran yang meringankan.
“Evaluasi kinerja perusahaan scara berkala tentu harus dilakukan,” tandas Herman.
Laporan: Sulistyawan