KedaiPena.Com – Langkah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar mendapatkan kecaman dari banyak pihak.
Salah satu yang memberikan kecaman atas langkah pemerintah itu ialah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Dalam akun twitter pribadi miliknya @fadlizon, Fadli mengatakan jika kenaikan harga BBM berdasarkan mekanisme pasar adalah resep ekonomi neoliberal.
“Kenaikan BBM berdasarkan mekanisme pasar adalah resep ekonomi neoliberal,” tegas Fadli, Sabtu,(3/9/2022).
Fadli mengingatkan, resep dan perintah dari konstitusi yakni Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Fadli, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
“Resep n perintah konstitusi UUD 1945: “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” demikian Fadli dikutip dari akun twitternya.
Diketahui, pemerintah dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi.
Pemerintah sendiri resmi menaikan harga Pertalite yang tadinya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara harga Solar Subsidi menjadi Rp 6.800 per liter dari yang saat ini hanya Rp 5.150 per liter.
Laporan: Tim Kedai Pena