KedaiPena.com – Menyikapi pembahasan investasi perusahaan Apple, Peneliti IDEAS Muhammad Anwar menyatakan pemerintah harus kokoh berdiri di atas prinsip dan aturan yang telah ditetapkan, terutama dalam kebijakan strategis seperti TKDN yang dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
“Tawaran Apple untuk investasi memang terlihat menggiurkan secara nominal, tetapi jika pemerintah tunduk pada kepentingan korporasi asing tanpa memastikan kepatuhan pada regulasi yang ada, maka harga diri bangsa akan dipertaruhkan,” kata Anwar saat dihubungi, Minggu (24/11/2024).
Ia menyebutkan, dalam konteks ini, keputusan yang melunak demi keuntungan jangka pendek justru berisiko menciptakan preseden buruk di masa depan.
“Jika tawaran Apple diterima tanpa memaksa mereka memenuhi kewajiban TKDN, pemerintah akan memberikan sinyal bahwa regulasi di Indonesia bisa dinegosiasikan, bahkan dilanggar, selama ada iming-iming investasi besar,” ungkapnya.
Anwar menyatakan, jika langkah tersebut yang diambil, maka akan merusak kredibilitas pemerintah dan juga menciptakan anggapan bahwa Indonesia mudah dilobi oleh kepentingan asing. Akibatnya, perusahaan multinasional lainnya dapat mengikuti langkah serupa, dengan menawarkan investasi untuk menghindari kepatuhan terhadap aturan lokal.
“Situasi ini berpotensi melemahkan kemampuan Indonesia untuk mengembangkan industri dalam negeri yang kompetitif dan berdaulat,” ungkapnya lagi.
Ia menyatakan, jika pemerintah memutuskan untuk menerima proposal investasi Apple tanpa memastikan kepatuhan terhadap aturan seperti TKDN, ada beberapa keuntungan dan kerugian yang didapat pemerintah.
Keuntungan yang mungkin diperoleh adalah masuknya investasi sebesar 100 juta Dollar Amerika yang berpotensi menciptakan lapangan kerja, terutama di Bandung, dan membangun infrastruktur industri untuk aksesoris serta komponen elektronik.
Investasi ini juga dapat menarik perhatian perusahaan global lainnya untuk melihat Indonesia sebagai destinasi investasi, apalagi dengan pertumbuhan pasar elektronik yang besar.
“Transfer teknologi dari Apple juga dapat mendorong peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal jika disertai dengan program pelatihan yang serius. Dalam jangka pendek, hal ini dapat meningkatkan aktivitas ekonomi lokal dan memberikan citra bahwa pemerintah aktif mendatangkan investasi asing,” kata Anwar.
Namun, keuntungan ini harus dibandingkan dengan potensi kerugiannya. Dengan menerima proposal tanpa syarat yang tegas terkait TKDN, pemerintah berisiko melemahkan kredibilitas kebijakan nasional.
Hal ini dapat memberikan preseden buruk bahwa regulasi di Indonesia bisa dinegosiasikan atau dilanggar jika imbalannya cukup besar. Kerugian lain adalah melemahnya industri dalam negeri karena kebijakan TKDN, yang dirancang untuk mendorong partisipasi lokal dalam rantai pasok, tidak ditegakkan secara konsisten.
“Ini juga berarti hilangnya peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang dan bersaing dalam industri teknologi tinggi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa