KedaiPena.Com– Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mendatangi kantor pusat BPJS Kesehatan dan melakukan rapat bersama dengan Tim Manajemen BPJS Kesehatan guna membahas kedua isu tersebut.
Dalam keterangan tertulis, Rabu,(11/12/2024), pertemuan konsultatif itu berlangsung untuk membahas soal defisit dan potensi premi program jaminan kesehatan nasional.
“Kami apresiasi atas kooperatifitas BPJS Kesehatan yang membuka diri untuk bisa berinteraksi dengan Desk Jaminan Sosial KSPSI MJH” sambut Achmad Ismail atau Ais, Sekjen Desk Jamsos.
Ais menegaskan, bahwa persoalan defisit dan potensi naiknya premi, menjadi perhatian utama pihaknya lantaran keberlanjutan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional harus bisa dijaga semua pihak.
“Namun Desk Jaminan Sosial memberikan catatan agar penyelesaiannya tidak diambil lewat kenaikan premi saat ini,” tegas Ais.
Sejumlah pilihan penyelesaian, kata Ais, bisa ditempuh. Misalnya, melalui pemenuhan pembayaran atas piutang premi kepesertaan yang belum tertagih hingga pendalaman masalah tata kelola klaim ataupun dana penanggulangan program dari pemerintah.
“Pihak BPJS Kesehatan pun menjelaskan posisi keuangan saat ini dan terus menjalin komunikasi soal ini bersama pemerintah. Soal premi JKN, ketetapannya diputuskan oleh Pemerintah,” sambung Ais.
Rapat konsultatif itu dihadiri oleh sejumlah Pengurus Desk Jaminan Sosial dan Deputi di BPJS Kesehatan pada bidang terkait – Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi, Manajemen Iuran, Pelayanan Kesehatan dan Komunikasi Internal.
Dalam rapat ini, juga mengemuka isu-isu lainnya terkait kepesertaan, pelayanan hingga akses kemanfaatan yang belum sepenuhnya adil dan merata.
Desk Jamsos KSPSI menyampaikan masih ditemukannya layanan perawatan yang dibatasi (3 hari), kepesertaan PBI masih belum menjangkau warga miskin hingga kanal layanan dan pemanfaatan program JKN belum sepenuhnya diketahui secara luas.
Laporan: Muhammad Rafik