KedaiPena.Com- Banjir di Jakarta terasa semakin parah karena ada asumsi yang salah dari pemimpin di provinsi soal ‘air itu akan selalu masuk ke bumi’.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam diskusi virtual bertajuk ‘Politik Hijau PDI Perjuangan‘, Sabtu, (20/1/2021).
“Kalau bicara banjir Jakarta, kan saya juga sebagai sebuah kritik, karena asumsi yang salah bahwa air itu akan masuk ke bumi. Itu kan yang disampaikan pada saat kampanye,” kata Hasto.
Yang dimaksud Hasto adalah pernyataan Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat kampanye Pilgub lalu soal penanganan banjir Jakarta. Saat itu, Anies menyatakan penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dengan memastikan air yang ada meresap ke dalam tanah.
“Berbeda dengan konsep pembangunan infrastruktur yang berusaha mengalirkan air dengan lancar ke laut,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan banjir di Jakarta adalah persoalan manajemen, tata ruang, dan keberanian mengambil keputusan. Dia mengaku pihaknya belajar dari apa yang terjadi di Jakarta.
Karena itulah, Ketum Megawati Soekarnoputri meminta agar jajaran partai sering bertemu dengan pihak BMKG untuk memberikan orientasi yang menyeluruh tentang perubahan iklim.
Sehingga muncul kesadaran terhadap perubahan iklim tersebut, dampaknya terhadap kenaikan muka air laut, yang ujungnya mempengaruhi politik tata ruang hingga politik pertanian.
“Itu harus betul-betul memperhatikan aspek cuaca tersebut. Ini yang kemudian kepala daerah PDI Perjuangan, karena mendapat kesempatan yang begitu luas untuk membahas aspek-aspek lingkungan, maka juga otomatis terbangun suatu kultur untuk merawat lingkungan dengan baik,” tandas Hasto.
Laporan: Muhammad Lutfi