KedaiPena.Com- Negara dalam hal ini pemerintah diminta dapat mempersiapkan sistem jenjang karir, jaminan hidup hingga aktualisasi keilmuan bagi para mahasiswa hingga ilmuwan-ilmuwan Indonesia. Hal itu, diperlukan agar mahasiswa dan ilmuwan yang sedang belajar di luar negeri tidak tergiur menerima tawaran negara lain untuk pindah kewarganegaraan.
Demikian hal itu disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menanggapi adanya fenomena mahasiswa Indonesia yang memilih berpindah kewarganegaraan Singapura. Tak tanggung-tanggung setiap tahunnya ada sekitar 1000 orang mahasiswa Indonesia yang pindah menjadi warga negara Singapura.
“Negara siapkanlah sistem jenjang karir, jaminan hidup serta fasilitas aktualisasi keilmuan yang baik bagi paran ilmuwan-ilmuwan Indonesia sehingga yang bekerja dalam negeri betah dan yang belajar di luar negeri tidak tergiur tawaran dr negara lain dan berpindah WN,” papar Andreas, Selasa,(11/7/2023).
Politikus senior PDIP ini mengakui jika maraknya kepindahan mahasiswa RI menjadi WN Singapura tidak bisa dilepaskan soal tawaran karir dan jaminan penghasilan serta insentif kerja yang lebih baik. Andreas mengungkapkan, bahwa hal utama dari fenomena ini bukan soal kepindahan orangnya tetapi lebih kepada ilmu dan kercerdasanya.
“Tapi lebih karena ilmu dan kecerdasannya yang berpindah atau yang dikenal dengan istilah brain drain. Ini fenomena dunia, yang juga terjadi di banyak negara- negara miskin di Afrika, India atau negara amerika latin yang berpindah ke eropa, USA atau Canada,” papar Andreas.
Andreas mengungkapkan bahwa sebenarnya bukan hanya mahasiswa Indonesia yang berpindah menjadi WN Singapura, tapi juga mahasiswa dari negara-negara lain. Bagi Singapura, kata Andreas, bukan kepindahan kewarga negaraannya yang penting tetapi otak kepintarannya atau brain yang dikehendaki.
“Sehingga negara ini bersedia memberikan gaji, tunjangan dan jaminan karir yang baik. Sehingga seharusnya kita tidak perlu marah terhadap negara tetangga ini, karena kalau mau supaya tidak terjadi brain drain,” tandas Andreas.
Sebelumnya, seribuan mahasiswa atau kaum terpelajar Indonesia setiap tahun pindah menjadi warga negara Singapura. Mereka rata-rata mahasiswa yang tengah studi di negara tetangga tersebut.
Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim mengungkapkan, jika saat ini Indonesia sedang bersaing dengan negara lain untuk menarik orang-orang berbakat.
“Dalam satu tahun, sekitar 1.000 mahasiswa di Singapura menjadi warga negara Singapura. Kita bersaing untuk merebut orang-orang hebat dan pintar,” kata Silmy pada Minggu (9/7/2023).
Menurutnya, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam, sebab sumber daya alam akan habis seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, perlu meningkatkan sumber daya manusia.
Laporan: Tim Kedai Pena