KedaiPena.Com – Eks Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyempatkan diri untuk datang menyaksikan film dokumenter ‘Kedok Palsu Revitalisasi’.
Film yang dibuat oleh ‘Tengok Indonesia’ ini menceritakan kondisi riil warga Kampung Aquarium yang digusur paksa oleh rezim Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tanpa biaya pengganti sepeser pun. Acara nobar film sendiri dibuat di kampung yang kini sudah rata dengan tanah, Minggu malam (7/8).
Rizal ingin melihat langsung kondisi rakyat di Kampung Aquarium. Ia tidak terima lebih dari 500 keluarga di 4 hektar wilayah, tidak dikasih duit satu perak pun ketika digusur. Padahal mereka sudah tinggal puluhan tahun..
Padahal, ada solusi tanpa melakukan penggusuran. Caranya, dengan setengah hektar dibikin rusun di lokasi penggusuran. Jangan seperti sekarang, rusun dibikin puluhan kilo jauhnya dari tempat yang ada.
“Itu kejam sekali, kenapa gak dibangun di sini,” kata dia.
Lalu, setengah hektar lagi dibikin taman. Sisanya 3 hektar ditenderkan ke swasta. Bisa dapat 25 juta per meter persegi. Dan kalau itu dilakukan, rusun bisa dibangun gratis.
Ada contoh hal ini sukses dilakukan. Di Singapura bisa dilakukan. Perdana Meteri Lee Kuan Yew berhasil membuat flat dengan integrasi sosial. Di situ tinggal keturunan Bule, China dan Melayu.
“Ini kan tidak bener pakai mengedepankan tentara, polisi, rakyat. Dan ongkosnya Rp1 juta, Rp2 juta, padahal tanah ini harusnya sudah mencapai Rp25 juta per meter,” sambung Rizal.
Eks Menko Perekonomian zaman Gus Dur juga menyampaikan, kalau kapitalisme dibuat ugal-ugalan, negara dipakai buat menindas rakyat, maka negara model ini bukan yang dimaksud pendiri bangsa.
“Mereka bikin republik ini supaya rakyat sejahtera, jangan asal gusur. Jangan seenak-enaknya. Mentang-mentang rakyat gak punya apa-apa, ditindas,” Rizal memungkasi.
(Prw)