KedaiPena.Com – Keputusan Partai Golkar memecat Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia, sebagai kader berbuntut panjang.
Sejumlah kader muda partai Golkar mengecam keras keputusan tersebut, termasuk organisasi sayap.
Sekretaris SOKSI DKI Jakarta, Barita Ricky Tobing, menilai, keputusan tersebut menunjukkan petinggi Golkar tidak bisa menerima iklim demokrasi di partai beringin.
“Keputusan memecat kawan Doli semakin membuktikan, bahwa para petinggi partai melindungi ketua umum yang sudah jelas tersangka kasus mega korupsi e-KTP,” ujarnya dalam rilis kepada Kedaipena.com di Jakarta, Kamis (31/8).
Menurut Ricky, dengan ditetapkannya Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto (Setnov) sebagai tersangka, seharusnya menjadi momentum bagi partai membersihkan perilaku koruptif kadernya. “Bukan lantas membela koruptor,” tegasnya.
“Para kader muda Golkar ini aspirasinya adalah mengembalikan citra Partai Golkar akibat ketua umumnya jadi tersangka korupsi. Aspirasi begini, kan harusnya diapresiasi, bukan malah diberikan sanksi pemecatan. Ada apa ini?” sambung dia.
Agar persoalan tidak semakin berlarut-larut, aktivis Rumah Gerakan 98 itu meminta partai memecat Setya Novanto dari posisi ketua umum dan Idrus Marham sebagai sekjen.
“Partai harus diselamatkan. Satu-satunya cara, adalah memecat kedua orang tersebut dan partai menyelenggarakan munaslub untuk melakukan pemilihan,” desaknya.
“Pemilu 2019 tidak lama lagi, jangan sampai partai Golkar dikenal masyarakat sebagai bunker para koruptor,” pungkas Ricky.