KedaiPena.Com – Mundurnya perusahaan telekomunikasi dan media asal Jepang, Softbank Group dari investasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur merupakan warning bagi Pemerintah Indonesia.
Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Hady Sutjipto menilai, jika terdapat satu pihak yang mengundurkan diri dari investasi IKN, maka pihak lainnya akan mencari tahu alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi.
“Secara logikanya kita punya partner besar dan mengundurkan diri maka partner yang lain akan mencari tahu apa alasannya mengundurkan diri. Karena mereka tidak mau rugi juga. Ini menjadi warning bagi Indonesia,” ucap Hady begitu dirinya disapa, Rabu,(23/3/2022).
Menurutnya, pembangunan IKN diperlukannya pengawasan dari semua pihak. Hal ini lantaran sebagian besar pembiayaan masih menggunakan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Ya ini harus di kawal, karena ada APBN yang digunakan untuk pembangunan IKN,” katanya.
Ia juga berharap, pembangunan IKN jangan sama seperti dengan kasus kereta cepat, yang awalnya tidak menggunakan APBN, akan tetapi saat ini menggunakan APBN bahkan hingga membengkak.
“Saya berpikir kedepannya seperti itu, apalagi ini proyek mercusuar,” imbuhnya.
Selain itu, kata Hady, jika pembangunan IKN terus menggunakan dana APBN terus menerus, dikhawatirkan kedepannya menggeserkan prioritas program yang sudah ada.
“Kalau dulu refocusing buat penangan Covid, ini dikhawatirkan ada refocusing buat IKN, dan itu bakal sulit diterima oleh berbagai pihak,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi