KedaiPena.Com – Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa UI di media 60-an, merupakan keturunan Cina.
Ia begitu pintar, bahkan ketika Herman Lantang menjadi Ketua Senat Mahasiswa, Gie-lah yang menjadi pemikir politik di organisasi itu.
“Dia itu (Gie) pembantu ketua bidang politik. Sementara saya ignore politik. Dia itu Cina, tapi nasionalis,” kata Herman Lantang kala ditemui KedaiPena.Com di Herman Lantang Camp, Bogor, beberapa waktu lalu.
Dia memang anti PKI (Partai Komunis Indonesia). Tapi karena humanismenya, waktu PKI dibantai dan dibunuh pasca Gestok 1 Oktober, saat akhir era Orde Lama (Orla) dia marah.
“Pembantaian itu melanggar HAM. Dan sebagai manusia, dia membela PKI,” tegas dia.
Bukti lain kecerdasan politik Gie, aku Herman, adalah begitu banyak ide saat gerakan rakyat di medio 1966.
“Ia pernah kasih ide demo dengan memberi bunga, yang ngasih cewe, lalu demo naik sepeda. Tentara Cakrabirawa yang saat itu mengawal demo, saat diberi bunga, langsung terenyuh,” sambung Herman yang mendekap erat jasad Gie saat mati di pangkuannya, di Puncak Semeru.
Laporan: Muhammad Hafidh