KedaiPena.Com- Media asing Busineestimes.org memberitakan utang perusahaan plat merah yakni Waskita Karya. Pemberitaan dengan judul Next big debt wreck seen brewing in Indonesia builder binge melaporkan soal utang BUMN konstruksi yakni Waskita Karya.
Hal ini pun membuat Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan A. Harahap angkat bicara. Dalam akun twitter pribadinya, Yan pun menyoroti utang BUMN yakni Waskita Karya yang melonjak hingga 12 kali lipat dan berpotensi gagal bayar.
“Media asing pun menyoroti utang BUMN Waskita Karya yang melonjak 12 x lipat dan berpotensi gagal bayar, akibat bangun tol yang jor-joran,” jelas Yan seperti dikutip, Kamis,(16/2/2023).
Yan pun mengaku kecewa klaim keuntungan dari BUMN. Yan pun mempertanyakan alasan mengapa BUMN bisa berutang hingga kesulitan keuangan seperti saat ini.
“Erick klaim BUMN untung, tapi ia tak sebut berapa PMN dan lonjakan utang-utangnya. Kok bisa BUMN berutang hingga kesulitan keuangan?,” pungkas Yan.
Sebelumnya, Perdagangan saham emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat perusahaan menunda pembayaran bunga obligasi.
Melansir Business Times, utang Waskita Karya telah membengkak hingga lebih dari 12 kali lipat menjadi Rp 130 triliun sejak Presiden Joko Widodo menjabat. Walaupun telah melakukan restrukturisasi pinjaman bank sebesar Rp 29 triliun pada 2021 lalu.
Namun, bila merujuk pada laporan keuangan perusahaan sampai dengan periode September 2022, liabilitas Waskita mengalami penurunan Rp 82,40 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 88,14 triliun.
Secara rinci, liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 19,95 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang senilai Rp 62,45 triliun.
Laporan: Tim Kedai Pena