KedaiPena.Com – Sesungguhnya, cara mengelola negara dengan utang yang ugal-ugalan itu selain membuat negara masuk perangkap utang (debt trap) juga membuat negara kehilangan kedaulatan.
Demikian disampaikan Analis Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun kepada KedaiPena.Com, Selasa (13/4/2021).
“Bahayanya akan diwarisi dari generasi ke generasi. Jika rezim ini terus mengelola negara dengan cara seperti ini maka kemungkinan besar jeratan ini akan terjadi hingga 100 tahun kedepan. Bangsa yang tidak memiliki kedaulatan ekonomi,” lanjut Ubed, sapaannya.
Parahnya, yang dipertontonkan oleh rezim saat ini adalah jargon-jargon politik ekonomi Soekarno. Ubed menilai hal ini sebagai sesuatu yang memalukan Soekarno.
“Rezim saat ini tidak mampu menjalankan pemikiran Soekarno,” kecewa dia.
Ubed menambahkan, dengan pengelolaan utang dari rezim Jokowi yang ugal-ugalan, maka Megawati sebagai pemimpin partai berkuasa mestinya melakukan langkah keras kepada Jokowi.
“Apalagi Jokowi adalah petugas partai itu. Jika Megawati tidak melakukan langkah keras, maka maaf, kesimpulannya realitas itu membenarkan analisis bahwa Megawati bukan anak ideologisnya Soekarno. Gagasan Soekarno hanya dipakai untuk jualan suara saat kampanye pemilu saja,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi