KedaiPena.Com – Filipina mengajukan sengketa kepulauan Spratly ke Mahkamah Arbitrase Internasional (MAI). Ini dilakukan setelah China meningkatkan program pembangunan lapangan udara dan fasilitas militer di Kepulauan Spratly. Padahal, kepemilikan pulau itu diklaim oleh enam negara.
Dirjen Kekayaan dan Hukum Internasional Kementerian Luar Negeri China Xu Hong dalam jumpa wartawan di Beijing, Kamis (12/5) mengatakan, pihaknya tidak akan mengubah posisinya di Laut China Selatan (LCS), apapun hasil keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional yang diperkirakan dikeluarkan bulan ini.
“Sikap China tidak akan merubah sikap dan posisinya di LCS, apapun hasil keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional,” kata dia.
Ia menegaskan China menghormati hukum internasional, termasuk Konvemsi Hukum Laut Internasional (UNCLOS). Namun, China tetap tidak akan mengakui dan melaksanakan keputusan yang akan dibuat Arbitrase Internasional.
Keputusan Filipina untuk mengajukan klaim terkait sengketa di LCS kepada Arbitrase Internasional, bukan langkah yang membuat situasi di LCS semakin kondusif, ucap Xu Hong.
Selain Itu, tambah dia, Arbitrase Internasional tidak memiliki yurisdiksi terhadap sengketa di LCS, antara China dengan negara-negara lain yang bersengketa di wilayah perairan tersebut.
“Jadi, secara legal keputusan tersebut tidak mengikat dan China tidak akan pernah menerima serta melaksanakan keputusan yang nanti akan dihasilkan,” tutur Xu Hong.
Meski begitu, tambah dia, apapun keputusan yang akan dikeluarkan Arbitrase Internasional China akan menghormati dan terus berupaya mencari penyelesaian damai atas persengketaan di LCS, termasuk dengan Filipina melalui negosiasi.
“Sebagai negara besar China memiliki tanggung jawab untuk menciptakan dan menjaga perdamaian di kawasan termasuk di LCS. Pintu negosiasi serta dialog termasuk dengan Filipina akan tetap terbuka,” kata Xu Hong.
China juga meminta agar tidak ada pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa di LCS. “Kehadiran pihak ketiga hanya akan membuat situasi menjadi lebih tidak baik, dan semua pihak hendaknya bisa melihat persoalan di LCS dengan lebih komprehensif,” tegasnya.
(Prw/Ist)