KedaiPena.Com- Sikap calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menolak untuk menyerang lawannya di Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mendapatkan sorotan.
Dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang lalu, Prabowo Subianto seperti ‘dikeroyok’ oleh calon lain yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Namun tidak ada ‘perlawanan’ dari Prabowo Subianto.
Padahal dalam debat tersebut, Prabowo bisa mengatakan dan membalas kedua lawannya tersebut dengan menyebut sebagai satu-satunya capres yang tidak pernah dipanggil KPK.
Menanggapi hal itu, Akademisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin memandang sikap menahan diri yang ditunjukkan Prabowo bisa jadi merupakan bagian strategi di Pilpres 2024.
“Hal ini bisa saja memang bagian dari strategi karena Prabowo sudah mengidentikkan diri dengan narasi gemoy,” kata Alvin, Selasa,(16/1/2024).
Alvin mengakui, sejauh ini dari berbagai survei narasi gemoy milik Prabowo Subianto sedianya memberi efek elektoral. Bahkan, serangan bertubi-tubi kepada Prabowo saat debat tidak memberikan pengaruh kepada
elektoral.
“Nah dalam debat misalnya juga ketika disurvei prabowo yang diserang bertubi-tubi juga tetap tidak mengalami penurunan yang siginfiikan,” papar Alvin.
Alvin menerangkan, saat Prabowo diserang bertubi-tubi dalam debat ketiga Pilpres 2024 memunculkan reaksi dan simpati publik. Salah satunya ialah munculnya simpati dari masyarakat Indonesia pasca debat.
“Bahkan ketika Prabowo diserang malah ada reaksi publik yang menangis kemudian viral di medsos. Malah hal ini memberi dampak positif,” beber Alvin.
Alvin menekankan, apabila sikap agresif menyerang yang ditunjukkan Prabowo malah bisa meruntuhkan citra gemoy yang selama ini dibangun.
Dikhawatirkan, kata Alvin, sikap agresif tersebut nantinya akan menimbulkan kebingungan narasi di pendukung.
“Semakin dekat waktu pencoblosan, maka perubahan narasi tidak diperlukan. Saat debat sepanas apapun, prabowo berusaha merespon dengan senyum atau berupaya dengan humor yang cenderung ke arah satir tapi tidak marah,” pungkas Alvin.
Sebelumnya, dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang lalu, Prabowo Subianto seperti ‘dikeroyok’ oleh calon lain yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Namun tidak ada ‘perlawanan’ dari Prabowo Subianto.
Banyak pihak kecewa dengan hal ini, termasuk Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roslani. Tapi, menurut Rosan, sudah menjadi komitmen Prabowo untuk tidak menyerang lawan politik.
“Sebenarnya dia (Prabowo) bisa serang balik. Tapi itu tidak dilakukan. Dia kan bisa bilang, satu-satunya calon yang tidak pernah dipanggil KPK,” kata Rosan saat mendatangi Markas Relawan Trisakti 08 di kawasan Patal Senayan, Senin (15/1/2024).
“Ada kena kasus e-KTP, ada yang dipanggil kasus Formula E. Apalagi kasus e-KTP ada nama yang disebut dalam persidangan, jadi Itu kan fakta. Tapi dia (Prabowo) bilang ‘enggak ah’,” kecewa Rosan.
“Geregetan gak kita? Ya geregetan. Kita yang sedih. Prabowo bilang, saya kan gak mau nyerang. Artinya luar biasa,” lanjut Rosan.
“Itulah Pak Prabowo tidak mau bohongi rakyat,” tandas Rosan.
Laporan: Muhammad Lutfi