KedaiPena.Com- Pemprov Banten melalui DPRD diharapkan bisa dapat membantu proses pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) yang menjadi masalah di Kabupaten Serang.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa saat menghadiri kegiatan reses DPRD Provinsi Banten di masa persidangan ke-II tahun sidang 2020-2021 ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.
“Persoalan atau masalah sampah mohon bantuannya,”ucap Pandji, Selasa (2/3/2021).
Hal tersebut disampaikan Pandji, lantaran Pemkab Serang dalam proses pembangunan TPS merencanakan tidak berkonsentrasi pada satu titik.
“Supaya tidak berat untuk armadanya, kalau di pusatkan di Kecamatan Tunjung Teja kalau untuk mengakomodir seluruh wilayah itu membutuhkan 180 armada truk. Makanya kita bagi dalam 5 sampai 6 regional,” tambahnya..
Menurutnya, keenam TPS regional itu meliputi regional Kecamatan Anyer, Bojongera, wilayah Serang Pantura yakni Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande atau wilayah Ciomas jadi ada beberapa wilayah.
“Itu di kelola secara kewilayahan, sehingga tidak terlalu banyak memerlukan armada truk, 3 sampai 4 kecamatan dalam satu pengelolaan sampah di atas lahan satu sampai satu setengah hektare,” kata Pandji.
“Disitu kita siapkan mesin-mesin pengolahannya, sehingga sampah kita rancang menjadi komoditas ekonomi yang punya nilai jual bisa berupa bahan bangunan, kompos, berupa apapun nanti disitu,” sambungnya.
Dirinya menuturkan terkait TPS pihaknya telah menggarkan untuk lahannya, dan berharap terdapat bantuan berupa instalasinya.
Ia memastikan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan perusahaan dari Jerman rencananya dalam pengelolaan sampah disetiap TPS.
“Bisa juga dengan China, kemarin sudah ada juga perusahaan China ekspose disini nanti mana saja yang paling efisien yang biaya maintenance (perawatan) lebih murah tapi kemampuan kapasitas produksinya lebih bagus,” tegas dia.
“Karena apa, dalam satu regional produksi harian misalnya 200 ton kalau mesinnya hanya mampu sehari hanya 20 ton kan berarti 80 ton tidak tertangani, kalau perlu 2 sampai 3 mesin yang bisa mengelola sampah itu. Itu satu yang kita ajukan,” sambung Pandji.
Selain hal itu, Panjdi mengajukan, terkait infrastruktur jalan, yakni jalan lingkar luar dari Anyer-Jaha yang merupakan alternatif agar kemacetan-kemacetan wilayah Cilegon dan Anyer bisa dilewati.
“Sehingga orang dari Jakarta mau ke Anyer tidak ikut bermacet-macetan baik di Cilegon dan Anyer masuk lingkar JLS dari Delingo langsung keluar di mercusuar. Sekaligus membuka akses karena wilayah kandakari disitu kawasan industri sebagai wilayah Cilegon juga, kalau dibuka akses itu menjadi kawasan industri yang berkembang karena sekarang terisolir,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi