KedaiPena.Com- Gojek Tokopedia atau GOTO tengah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir ini. Hal ini lantaran persoalan investasi perusahaan plat merah Telkom melalui anak usahanya yakni, PT Telkomsel, terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Harga saham GOTO sendiri terus turun sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 lalu. Pada perdagangan Selasa (17/5/2022) harga saham GoTo ditutup di angka Rp 200 per saham, lebih rendah dari harga IPO yang sebesar Rp 338 per saham.
Bahkan pada penutupan perdagangan di BEI tanggal 28 April 2022 harga saham T Gojek Tokopedia (GOTO) di sesi pertama, anjlok hampir 7 persen. Saat itu saham GOTO lebih tepatnya turun diangka 6,9 persen atau 20 poin di level Rp 270 per saham.
Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencium adanya aroma korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) salah seorang Menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penurunan saham GOTO tersebut.
“Apakah penyebab terjun bebas saham GOTO ini akibat mulai terciumnya aroma indikasi KKN Menteri Muka Tembok,” sindir Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan A Harahap dalam cuitanya di akun twitter pribadinya, Sabtu,(21/5/2022).
Dalam cuitanya, Yan menyebut jika, muka dari menteri tersebut memenuhi tembok-tembok di Bandara. Yan pun dalam cuitanya tidak menjelaskan detail sosok menteri yang dimaksud.
“(Yang mukanya memenuhi tembok-tembok Bandara) dengan kakaknya?,” cuit Yan.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meminta, agar masyarakat tidak khawatir terkait penurunan saham GOTO akan berdampak besar pada Telkom lantaran hal tersebut biasa terjadi.
“Telkomsel ini (investasi) untuk bisnis jangka panjang, bukan jangan pendek. Saham naik-turun itu biasa, yang penting Telkomsel punya bisnis di sana,” kata dia saat berdiskusi dengan media di Sarinah, Jakarta, Rabu (17/5/2022).
Ia juga menuturkan, GOTO sebagai perusahaan teknologi memiliki potensi yang besar. Hal ini tercermin dari ekosistem GOTO baik dari sisi mitra maupun pengguna yang dapat mendorong kinerja Telkomsel.
“Potensinya ada 2,5 juta driver Gojek dikonversi jadi pelanggannya Telkomsel, hitung saja berapa setahun bisnisnya Telkomsel kalau 2,5 juta driver memakai telkomsel dengan pengeluaran pulsa Rp 50.000 sehari. Belum lagi kalau online shop-nya, ada advertising, dan sebagainya. Itu ada 11 komponen bisnis antara Telkomsel dengan Gojek, totalnya diperkirakan bisnis yang sudah berjalan itu sekitar Rp 370 juta dollar AS, itu hampir Rp 5 triliun lebih bisnis Telkomsel di sana. Ini informasi yang kami dapat,” tegas Arya.
Laporan: Hera Irawan