KedaiPena.Com- Penggiat Pariwisata Taufan Rahmadi angkat bicara perhilal polemik pemberhentian pelaksanaan study tour imbas dari kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Taufan begitu ia disapa mengingatkan akan pentingnya, kesadaran dan edukasi dari pemerintah dan pelaku pariwsata guna menyelesaikan polemik tersebut.
“Pemerintah dan pelaku pariwisata dapat berperan dalam meningkatkan edukasi dan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan wisata,” kata Taufan di Jakarta, Sabtu,(18/5/2024).
Menurut Taufan, pemerintah dan pelaku pariwisata dapat memberikan informasi kepada wisatawan tentang hak-hak sebagai konsumen. Termasuk, kata Taufan, hak menuntut standar keselamatan yang terpenuhi.
“Dengan adanya tanggapan yang proaktif dan kolaboratif dari pelaku pariwisata, diharapkan kasus kecelakaan bus pariwisata dapat dikurangi dan keselamatan para pelancong dapat lebih terjamin,” papar Taufan.
Dalam kesempatan itu, Taufan berharap, adanya tuntutan dari para wisatawan dalam hal ini peserta study tour akan peningkatan standar keselamatan dalam industri bus pariwisata.
“Hal yang sangat penting untuk dilakukan pelatihan yang lebih baik bagi sopir bus, pemeliharaan kendaraan yang rutin, dan penegakan peraturan keselamatan yang lebih ketat,” jelas Taufan.
Taufan berharap, adanya peningkatan pengawasan dan pengaturan dari pemerintah terhadap bus pariwisata.
Menurut Taufan, kolaborasi antara pelaku industri pariwisata dan pemerintah di dalam mengawasi bus – bus pariwisata yang layak dipergunakan dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak perlu.
“Sebab, kecelakaan terjadi pada bus pariwisata juga dapat berdampak negatif terhadap citra industri pariwisata secara keseluruhan. Hal ini dapat membuat para wisatawan ragu untuk menggunakan jasa bus pariwisata dan memilih alternatif transportasi lainnya,” pungkas Dewan Pakar TKN Bidang Pariwisata ini.
Laporan: Tim Kedai Pena