KedaiPena.Com– Ketua Bappillu PPP, Sandiaga Uno menungkapkan pernyataan mengejutkan. Sandiaga menyebut kemungkinan partai berlambang kakbah merapat ke kubu Prabowo-Gibran.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy menilai pernyataan Sandi soal merasa terhormat jika diajak bergabung ke kubu Prabowo-Gibran, bukan berarti diartikan PPP akan benar-benar merapat.
“Yang disampaikan pak Sandi sebagai Ketua Bappilu PPP bahwa ‘PPP merasa sangat terhormat jika diajak bergabung membangun bangsa’, bukan selalu berarti sinyal PPP mau bergabung pemerintahan baru,” kata Romi dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).
Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menyebut pernyataan Sandiaga Uno sama sekali tidak mewakili partai. Oleh karenanya, pernyataan tersebut hanya kepentingan pribadi Sandiaga semata.
“Itu adalah diantara aspirasi pribadi yang berkembang dan belum ada keputusan apa-apa di tingkat partai. Karena dorongan untuk PPP mempertahankan sikap oposisi juga masih ada, bahkan dari daerah,” kata Romi.
Lebih jauh, Romi menyebut partainya punya pengalaman panjang menjadi oposisi pemerintah. Oleh karenanya, bertahan sebagai oposisi di periode selanjutnya pun tidak jadi masalah.
“PPP sudah pernah berpengalaman sbg oposisi lebih dari separuh 51 tahun usia PPP. Karenanya, saat ini PPP konsentrasi pada pengawalan perhitungan suara mulai dari pleno-pleno penghitungan suara berjenjang yang beberapa masih berlangsung di tingkat kecamatan sampai tuntas di tingkat nasional 20 Maret nanti,” kata Romi.
Romi secara tegas mengatakan partainya masih solid bersama Ganjar-Mahfud, dan bakal terus aktif mendorong hak angket atas kecurangan pemilu digulirkan.
“PPP tetap berada pada posisi solid mendorong penggunaan hak angket DPR pada saat masuki masa sidang 5 Maret 2024 nanti. Hak ini diperlukan untuk membuka seterang-terangnya berbagai narasi kecurangan pemilu yang muncul. Sehingga tidak perlu alergi atau khawatir dengan bergulirnya ini,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena