KedaiPena.Com- Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penceramah radikal yang disampaikan dalam rapat pimpinan TNI -Polri beberapa pekan lalu tidak mengada-ada. Pihak istana sendiri menyayangkan jika pernyataan orang nomor satu di Indoensia tersebut malah memunculkan pro dan kontra.
“Pernyataan Presiden sangat jelas. Tidak ada yang simpang siur, karena masalah radikalisme ini hal yang faktual, bukan mengada-ada,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Ahmad , di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (9/3/2022).
Rumadi juga memastikan, pemerintah tidak pernah merilis daftar nama penceramah yang dianggap radikal. Untuk itu, Ia minta masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang belum jelas sumbernya.
“Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama,” papar Rumadi.
Menurutnya, yang terpenting saat ini bagaimana masyarakat bisa lebih hati-hati dan selektif dalam mengundang penceramah, dan tidak lagi memperdebatkan soal ciri apalagi nama.
“Apa yang disampaikan bapak Presiden adalah pesan untuk semua kelompok, agar lebih hati-hati dalam mengundang penceramah. Bukan memperdebatkan soal ciri atau nama,” pungkas Rumadi.
Laporan: Muhammad Hafidh