KedaiPena.Com- Tentara Nasional Indonesia atau TNI di bawah komando Panglima Laksamana Yudo Margono diharapakan tidak terpancing sekalipun memang memilih untuk mengambil cara militeristik dalam menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto usai terjadinya serangan yang dilakukan KKB Papua hingga menyebabkan 1 prajurit gugur, 4 luka-luka, dan 4 lainnya hilang di Nduga, Papua beberapa waktu lalu.
“Jikapun TNI terpaksa menggunakan militeristik, diharapkan jangan mudah terpancing saat menggunakannya dalam penanganan KKB,” ujar Anton, Kamis,(20/4/2023).
Anton menekankan, pentingnya penanganan KKB yang tidak mencederai Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini, kata Anton, lantaran pemerintah memiliki amanat konstitusi untuk menjamin HAM setiap warga negaranya sesuai Undang-Undang (UU) HAM.
“Apalagi orang-orang KKB masih berstatus WNI,” jelas Anton.
Anton berharap, agar negara dapat berupaya menghentikan pelanggaran HAM di Papua dengan upaya penegakan hukum dan pendekatan keamanan yang dijalankan dengan efektif.
“Penggunaan militeristik bukan merupakan penyelesaian yang diharapkan. Dalam penyelesaian polemik di Papua hendaknya dilakukan dengan tangan dingin dan sikap tegas. Pendekatan keadilan dan kesejahteraan di Papua tetap merupakan solusi terbaik,” ungkap Anton.
Anton mengajak, seluruh bangsa Indonesia terus berdoa atas kedamaian di tanah Papua. Anton juga menyampaikan belah sungkawa sebesar-besarnya kepada personil TNI yang telah gugur dalam menjalankan tugas negara di Papua.
“Kepada keluarga dan rekan-rekan TNI yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah,” tandas Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat (Jabar) ini.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah meningkatkan operasi di Papua menjadi operasi siaga tempur darat untuk melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
“Tentunya dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu kita ubah jadi operasi siaga tempur. Di TNI, di Natuna sana ada operasi siaga tempur laut, nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat, artinya ditingkatkan,” kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, dalam rekaman suara yang diterima, Selasa,(18/4/2023).
Laporan: Tim Kedai Pena